Pemkab Parimo normalisasi sungai setelah banjir Palasa dan Tomini

8 hours ago 6

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, melakukan normalisasi sungai menggunakan alat berat usai banjir bandang melanda Kecamatan Palasa dan Tomini.

"Normalisasi penting, karena lantai sungai dipenuhi sedimentasi sehingga mengalami pendangkalan, sekaligus antisipasi bila terjadi banjir susulan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Amiruddin dihubungi dari Palu, Senin.

Ia menjelaskan, penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat memprioritaskan pemenuhan sandang dan pangan, layanan kesehatan, pembersihan fasilitas umum maupun rumah warga dari material lumpur, termasuk normalisasi sungai.

Adapun alat berat yang dikerahkan melakukan pengerukan material yakni ekskavator yang di fasilitasi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) dan BPBD Parigi Moutong.

Baca juga: BPBD laporkan 253 kepala keluarga terdampak banjir di Parigi Moutong

Baca juga: Dua orang hilang akibat banjir di Desa Palasa Parimo Parigi Moutong

"Khusus ekskavator Dinas PUPRP melakukan normalisasi sungai di Kecamatan Tomini, sedangkan ekskavator disediakan BPBD melakukan penanganan di Kecamatan Palasa," ujarnya.

Ia mengemukakan masa tanggap darurat berlangsung selama 14 Hari ke depan dimulai tanggal 14 hingga 27 Maret 2025, maka semalam itu kegiatan normalisasi dilaksanakan.

Banjir tidak hanya membawa sedimentasi, tetapi juga membawa material batang pohon besar dan ranting-ranting kayu dari bagian hulu, sehingga harus dibersihkan supaya tidak menghambat aliran air.

"Bencana alam tidak bisa di tebak kapan akan terjadi, oleh sebab itu masyarakat perlu memperkuat mitigasi bencana acara mandiri guna menghindari dampak yang ditimbulkan," ucapnya.

Data sementara di laporkan BPBD setempat, sekitar 277 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang di Kecamatan Palasa dan Tomini pada Kamis (13/3), 16 KK Desa Bambasiang dan Ogoansam, Kecamatan Palasa saat ini mengungsi karena rumah mereka rusak.

Selain itu, dilaporkan sekitar 19 rumah warga rusak diterjang banjir yakni empat di antaranya rusak berat dan satu rusak ringan dari 72 rumah warga Desa Ogoansam, selain itu akses jalan, listrik serta air bersih juga masih rusak.

"Enam rumah hanyut, enam rusak ringan dan tiga rusak berat di Desa Bambasiang, sedangkan akses jalan, listrik dan air bersih juga masih rusak, " kata Amiruddin menuturkan.*

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong perpanjang tanggap darurat banjir 30 hari

Baca juga: Dinsos pasok 11 ribu paket makanan siap saji pascabanjir Parimo

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |