Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) Marsal Masita mengonfirmasi slot 3.000 ribu tiket penonton untuk tim tamu Timnas Bahrain tidak ada yang dibeli satu pun.
"Kebetulan slot kita (tiket untuk mereka) 3000, tapi sampai dengan hari H mereka tidak ambil, sama sekali," kata Marsal ketika ditemui di Jakarta Utara, Senin terkait jadwal Bahrain vs Indonesia pada laga kedelapan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, pada Selasa (25/3) pekan depan.
Terkait tak ada satupun yang membelinya, Marsal mengaku pihaknya bergerak cepat untuk mengalihkan 3000 tiket ini untuk pendukung umum dan tuan rumah. Tiket itu kemudian langsung habis dalam beberapa jam.
"Jadi ya kita gak bisa menunggu, lalu kita harus sesuai deadline. Jadi kuota tiket tersebut kita alihkan ke, kita sudah jual by the way, sudah termasuk yang kemarin kita umumkan, kita sudah kasih kesempatan, tapi sampai dengan tenggat waktu mereka juga gak ambil," jelas dia.
Mengenai kemungkinan nanti suporter Bahrain akan hadir di SUGBK, Marsal tak bisa memastikan. "Kita gak tahu, kalau masuknya melalui jalur resmi yang sudah kita sediakan untuk mereka yang pasti tidak diambil".
Sementara itu, Marsal memastikan Indonesia akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik untuk Bahrain.
Sebelumnya, tim asuhan Dragan Talajic itu sempat mengajukan bermain di tempat netral karena khawatir dengan keamanan dan keselamatan timnya setelah menerima serangan siber menyusul hasil imbang kontroversial di pertemuan pertama Oktober tahun lalu.
"Kita mau berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik, karena pak ketum juga bilang bahwa akan ada tamu dari FIFA, AFC, kita mau jadi tuan rumah yang bagus, kami mau pertandingannya nyaman, aman, dan tertib, hopefully bisa menang," tutup dia.
Baca juga: PSSI pastikan Indonesia akan jadi tuan rumah yang baik untuk Bahrain
Baca juga: Menpora : Kami sambut Bahrain dengan standar keamanan internasional
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025