Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendirikan empat posko kesehatan di lokasi terdampak bencana hidrometeorologi dalam memberikan pelayanan bagi warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan empat pos kesehatan itu didirikan di Koto Alam, Palembayan, Maninjau dan Toboh Malalak.
"Empat pos kesehatan itu telah kita dirikan semenjak beberapa hari yang lalu," katanya.
Ia mengatakan pos kesehatan dengan menyediakan tim medis yang berasal dari dokter, perawat, bidang, farmasi dan administrasi.
Pos kesehatan melayani untuk berobat bagi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor.
"Usai mereka diperiksa kesehatan dari tim medis, langsung diberi obat sesuai penyakit yang diderita," katanya.
Baca juga: Polri perkuat layanan kesehatan tangani korban bencana di Sumatera
Ia mengakui penyakit yang paling banyak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa), hipertensi dan infeksi kulit.
Khusus pasien yang tinggal di daerah terdampak bencana yang membutuhkan rujukan, bisa diminta di Puskesmas Lubuk Basung.
Ini untuk membantu pasien dalam mendapatkan rujukan saat fasilitas kesehatan pratama terdampak bencana tersebut.
"Ada sejumlah fasilitas kesehatan pratama yang terdampak banjir, banjir bandang dan lainnya, sehingga listrik padam dan tidak bisa mengeluarkan surat rujukan," katanya.
Banjir bandang, tanah longsor, banjir dan lainnya, melanda Agam sebagai dampak curah hujan cukup tinggi pada akhir November 2025. Akibatnya 180 korban meninggal dunia, 78 warga hilang, 13 warga dirawat, dan 10.167 orang mengungsi.
Baca juga: 20 nakes Dinkes Jateng bantu pelayanan medis korban banjir Kota Padang
Baca juga: BNPB: RSUD Aceh Tamiang sudah kembali beroperasi layani masyarakat
Baca juga: Tim ERG Timah berikan layanan kesehatan korban banjir Sumut
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































