Lubuk Basung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengaktifkan 14 posko darurat bencana hidrometeorologi di 13 kecamatan dalam membantu warga terdampak banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Senin, mengatakan ke 14 pos darurat bencana itu berupa satu posko utama di Balairung Rumah Jabatan Bupati Agam dan 13 pos lapangan pada kecamatan terdampak.
"Pos darurat bencana kami dirikan usai bencana melanda daerah itu semenjak Rabu (26/11)," katanya.
Ia mengatakan ke 13 pos lapangan itu didirikan di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, Ampek Nagari, Tanjung Mutiara, dan Lubuk Basung. Setelah itu Kecamatan Matur, Palupuah, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Biaso, Banuhampu, dan Ampek Koto.
Baca juga: BPBD: 15.300 warga Agam mengungsi akibat bencana hidrometeorologi
"Pos lapangan itu dikoordinir oleh camat setempat dalam penanggulangan bencana," katanya.
Ia menambahkan bencana alam melanda daerah itu mengakibatkan korban meninggal dunia 181 orang, hilang 76 orang, dan korban masih dirawat 14 orang.
Sementara warga mengungsi 6.206 orang, warga terisolir dampak akses ke lokasi belum terbuka 6.525 orang, rumah rusak ringan 377 unit, rusak sedang 273 unit, rusak berat 728 unit.
"Korban pada umumnya adalah masyarakat setempat yang bertempat tinggal di lokasi bencana," katanya.
Baca juga: BPBD: 6.206 warga lima kecamatan di Agam masih mengungsi akibat banjir
Untuk pemenuhan kebutuhan makan para masyarakat korban bencana, lanjutnya, telah dibangun dapur umum sebanyak 26 titik, baik berupa mobil dapur umum, tenda lapangan, maupun rumah penduduk, yang dukungan bahan baku dipenuhi menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan sumbangan lainnya yang tidak mengikat.
Sedangkan jembatan rusak 26 titik dan telah diperbaiki sembilan unit, jalan rusak 37 titik, tempat ibadah rusak 11 unit, fasilitas pendidikan rusak 108 unit.
Setelah itu irigasi yang rusak 81 unit, dam parit atau embung empat unit, jalan usaha tani lima unit, ternak mati 4.894 ekor, dan lahan pertanian rusak 1.754,11 hektare.
"Total kerugian akibat bencana ini Rp626,07 miliar," katanya.
Baca juga: BPBD Agam: bencana alam meluas capai 13 kecamatan
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































