Pemimpin EU dukung rencana belanja pertahanan baru perkuat keamanan

1 week ago 4

London (ANTARA) - Para pemimpin Uni Eropa (EU) menyetujui rencana belanja pertahanan baru menyusul perundingan darurat yang digelar di Brussels pada Kamis.

Ke-27 pemimpin EU menyetujui serangkaian kesimpulan yang ditujukan untuk meningkatkan otonomi dan kesiapan militer Uni Eropa dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

Bagian terpisah dari kesimpulan tentang dukungan untuk Ukraina diblokir oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Urban dan sekarang akan dikeluarkan sebagai lampiran terpisah dengan dukungan 26 negara anggota EU.

Para pemimpin EU itu menyatakan perlunya bagi Eropa menjadi lebih berdaulat dalam menjaga perbatasan dan melindungi warga negaranya.

"Dewan Eropa menekankan bahwa Eropa harus menjadi lebih berdaulat, lebih bertanggung jawab atas pertahanannya sendiri dan lebih siap untuk bertindak dan menangani secara otonom tantangan dan ancaman langsung dengan pendekatan holistik," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

"Perang agresi Rusia terhadap Ukraina dan dampaknya terhadap keamanan Eropa dan global dalam lingkungan yang terus berubah merupakan tantangan eksistensial bagi Uni Eropa," tambahnya.

Baca juga: Polandia paparkan tujuh dimensi keamanan prioritas presidensi EU

Rencana belanja pertahanan baru itu difokuskan pada percepatan mobilisasi instrumen yang diperlukan, termasuk pinjaman baru senilai 150 miliar euro (sekitar Rp2,64 kuadriliun) dan pembiayaan untuk memperkuat kerangka keamanan blok tersebut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan rencana ambisius senilai 800 miliar euro (sekitar Rp14,1 kuadriliun) untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Uni Eropa.

Usulan itu dipandang sebagai langkah penting dalam mengatasi kebutuhan keamanan Eropa, khususnya menyusul pengurangan bantuan militer Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Von der Leyen menggambarkan usulan tersebut sebagai "momen penting bagi Eropa," yang menekankan pentingnya kemandirian dan peningkatan kesiapan pertahanan.

Inisiatif pertahanan senilai 800 miliar euro (sekitar Rp14,1 kuadriliun) tersebut mencakup skema pinjaman senilai 150 miliar euro (sekitar Rp2,64 kuadriliun) yang diamankan dengan dana yang belum digunakan dalam anggaran EU dan rencana untuk membuka tambahan pengeluaran baru senilai 650 miliar euro (sekitar Rp11,4 kuadriliun) melalui fleksibilitas yang lebih besar dalam peraturan fiskal Uni Eropa.

Pertemuan puncak tersebut juga meningkatkan tekanan terhadap negara-negara Uni Eropa, khususnya tujuh anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), termasuk Spanyol dan Italia, yang belum memenuhi target belanja pertahanan sebesar 2 persen yang ditetapkan lebih dari satu dekade lalu.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Uni Eropa perlu dilibatkan merancang arsitektur baru keamanan kawasan

Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |