Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan pihak Israel tidak akan menghalangi Indonesia mengirimkan bantuan untuk warga korban perang di Gaza.
Hal tersebut dikarenakan pihak Israel dikabarkan memberikan ruang kepada beberapa pihak, termasuk Indonesia untuk mengirimkan bantuan logistik ke Gaza.
"Jadi dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 24 Agustus ini mereka sudah membuka khusus untuk bantuan ini. Jadi Israel memberikan ruang untuk kita memberikan bantuan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Letjen) TNI Tri Budi Utomo saat melepas bantuan logistik yang dikirimkan TNI untuk warga Gaza di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu.
Walau demikian, Tri tidak menjelaskan penyebab pihak Israel membuka ruang untuk memberikan bala bantuan tersebut.
Tri mengatakan hari ini Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan sebesar 800 ton yang terdiri dari makanan, obat-obatan, pakaian hingga keperluan lain yang dibutuhkan warga di Gaza.
Baca juga: Kemhan kirim logistik dengan metode "air drop" untuk warga Gaza
Bantuan tersebut akan diantar dengan pesawat TNI AU Hercules C-130. Proses pemberian bantuan itu, kata Tri, menggunakan metode air drop atau dijatuhkan dari pesawat ke titik yang telah ditentukan di kawasan permukiman Gaza.
Tri memastikan titik tersebut aman dan layak untuk dijadikan tempat penurunan logistik.
Pihaknya juga telah bekerja sama dengan militer Yordania untuk memastikan titik pendaratan bantuan aman dan kondusif.
Dengan adanya bala bantuan tersebut, Tri berharap para warga korban perang di wilayah Gaza dapat terbantu dan bisa bertahan hidup.
Baca juga: RI kirim bantuan beras ke Palestina melalui Pelabuhan Aqaba, Yordania
Baca juga: RI utamakan jalur darat kirim bantuan beras ke Palestina
Baca juga: PBB: Data Kementerian Kesehatan Gaza soal kelaparan valid
Baca juga: Prabowo: Indonesia siap kirim pasukan dan bantuan kemanusiaan di Gaza
Pewarta: Walda Marison
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.