Cikarang (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memanfaatkan Program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA) untuk melatih dan meningkatkan keterampilan talenta digital.
"Saat kita melangkah ke era transformasi digital global, kolaborasi dan peningkatan keterampilan beralih dari sekadar keuntungan menjadi kebutuhan mutlak," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria pada acara peresmian program di Cikarang, Jawa Barat, Kamis.
"Program Digital Academy ini lebih dari sekadar inisiatif pendidikan," ia menambahkan.
Menurut informasi yang disiarkan di situs web ASEAN-Korea Cooperation Fund, Korea-ASEAN Digital Academy fokus memberikan pendidikan digital dan membangun kerangka program pendidikan berkelanjutan guna mendukung pembangunan kapasitas digital di kawasan ASEAN.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) saat ini beranggotakan sepuluh negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Baca juga: Kemkomdigi berkolaborasi untuk percepat pengembangan talenta digital
Program KADA mencakup pelatihan keterampilan digital seperti pemrograman, komputasi, dan teknologi kecerdasan buatan.
"Program ini berlangsung 2,5 bulan dan cukup kompetitif juga. Dari 160 pendaftar yang diterima 60 peserta yang memenuhi persyaratan," kata Nezar.
Mitra penyelenggara program juga akan membantu peserta program mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan nasional maupun multinasional.
"Berdasarkan diskusi kita, mereka coba paling tidak 50 persen dari lulusan ini bisa diserap oleh dunia industri, tentu saja itu dibantu lewat networking yang mereka miliki," kata Nezar.
Baca juga: Kemkomdigi dan Yandex buka pelatihan dan kompetisi talenta digital gratis
Nezar mengatakan bahwa KADA merupakan bentuk penguatan solidaritas negara-negara anggota ASEAN dengan Korea Selatan.
"Pada saat yang sama kita juga sedang membentuk ikatan yang lebih kuat dan tangguh antara negara-negara ASEAN dan Republik Korea. Kita sedang membangun jembatan pengetahuan dan kemitraan yang akan bertahan selama beberapa generasi," katanya.
Kementerian Komunikasi dan Digital RI sebelumnya bermitra dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) untuk mendirikan infrastruktur Digital Talent Center.
Baca juga: Pemerintah rampungkan pembuatan peta jalan AI di Indonesia bulan ini
Baca juga: Positive Tech gaet lembaga Indonesia untuk latih talenta keamanan siber
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025