Pembangunan fisik IPAL komunal di Mataram ditargetkan mulai Maret 2026

4 weeks ago 12
...Jika tidak ada aral melintang pembangunan fisik akan dimulai Maret 2026

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, pembangunan fisik instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di kawasan Tanjung Karang Mataram dengan total anggaran sekitar Rp1 triliun ditargetkan mulai Maret 206.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Rabu, mengatakan, saat ini sedang tahap lelang internasional.

"Jika tidak ada aral melintang pembangunan fisik akan dimulai Maret 2026," katanya usai melakukan pertemuan dengan tim dari Direktur Sanitasi Kementerian PUPR RI.

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, kata Lale, kegiatan fisik yang akan dilaksanakan tahap pertama adalah pembangunan fisik IPAL komunal atau SPAL-DT (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat) dengan anggaran Rp400 miliar.

Selain itu, untuk pembangunan jaringan di dua kecamatan yakni Kecamatan Sekarbela Rp200 miliar dan Kecamatan Ampenan Rp200 miliar, sehingga total anggaran yang akan diturunkan pada tahap pertama sekitar Rp800 miliar dari total kebutuhan anggaran sekitar Rp1 triliun lebih.

Ia mengatakan, pembangunan jaringan tahap pertama difokuskan pada dua kecamatan tersebut karena menjadi lokasi pembuatan IPAL komunal. Sedangkan untuk rumah pompa akan dibangun di Taman Jangkar Ampenan.

"Rumah pompa itu berfungsi untuk menyedot dan mendorong ketika sistem gravitasi tidak bisa menjangkau elevasi jaringan," katanya.

Baca juga: AHY: Keberadaan IPAL modern penting bagi kota besar

Sementara untuk target sasaran tahap pertama penggunaan IPAL komunal tersebut sebanyak 4.000 kepala keluarga (KK) termasuk pelaku usaha dan hotel.

Setelah itu, Pemerintah Kota Mataram akan melanjutkan program tersebut dengan target sasaran 9.500 KK, sehingga total secara keseluruhan IPAL komunal pada tahun pertama ditargetkan menyasar 13.500 KK.

Untuk kebutuhan anggaran terhadap 9.500 KK itu, lanjutnya, akan diupayakan melalui dana alokasi khusus (DAK) atau inpres.

"Intinya, target 9.500 KK tersebut tidak masuk dalam proyek Rp1 triliun itu," katanya.

Sementara menyinggung tentang pembayaran retribusi, kata Lale, akan dilakukan pembahasan lebih lanjut dan dipastikan nilainya tidak sampai memberatkan masyarakat dan jauh lebih murah jika menggunakan septic tank biasa.

Baca juga: Menyulap air selokan menjadi bersih

"Kemungkinan retribusi hanya sekitar 5.000-10.000 per bulan dan itu semua limbah cair dan padat masyarakat ditangani langsung di IPAL komunal tersebut," katanya.

Hal itu sesuai dengan konsep pembangunan IPAL komunal untuk mengelola limbah rumah tangga secara terpusat yang bertujuan untuk menciptakan sistem sanitasi yang baik dan aman di Kota Mataram dengan mengolah limbah rumah tangga secara terpadu.

"Jadi masyarakat bisa aman membangun sumur tanpa khawatir terjadi pencemaran lingkungan," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |