Makassar, Sulawesi Selatan (ANTARA) - VP Corporate Communication PT Pelindo Terminal Petikemas R. Suryo Khasabu mengatakan, perusahaan mengoptimalkan program pemberdayaan masyarakat di sejumlah desa/kelurahan di Makassar, khususnya yang berada di sekitar Terminal Petikemas New Makassar (TPKNM), Sulawesi Selatan.
“Salah satunya adalah Kelurahan Kaluku Bodoa, di mana kami melakukan pendampingan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Di sini terdapat bank sampah yang kami bantu bentuk,” kata Suryo dalam kunjungan ke Bank Sampah Kelurahan Kaluku Bodoa, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Suryo mengatakan, masyarakat di Kelurahan Kaluko Bodoa yang menggerakkan dan memberdayakan bank sampah mengalami peningkatan ekonomi sebesar 20 persen.
Selain itu, di kelurahan ini juga terdapat koperasi nelayan hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dikelola oleh para istri nelayan.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin apresiasi bank sampah hasilkan produk kerajinan
Lebih lanjut, Suryo mengatakan, program bank sampah ini merupakan salah satu tindak lanjut Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo pada tahun 2025.
“Terdapat empat aspek penting yang menjadi perhatian perusahaan dalam program ini, yaitu dari aspek pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan sosial,” ujar Suryo.
Di sisi lain, Ketua Bank Sampah Kelurahan Kaluku Bodoa Jamaluddin Takko mengatakan, ia dan para warga juga aktif melakukan pelatihan-pelatihan untuk mengolah dan memproduksi barang daur ulang dari sampah, demi keberlanjutan lingkungan dan program itu sendiri.
“Pelatihan-pelatihan ini diberikan karena kita mau ubah pola pikir masyarakat terhadap sampah, bahwa ternyata sampah bisa kita olah lagi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi,” kata Jamaluddin.
Baca juga: TPK New Makassar akan jadi hub domestik dan internasional
Selain itu, ada juga tabungan sampah yang bisa dikumpulkan oleh warga yang nantinya bisa ditukar dengan uang, menyusul sampah-sampah bersih yang diberikan kepada bank sampah ini.
Ketua Kelompok Nelayan Baji Pamai di Buloa, Rahman, menyatakan terbantu dengan adanya inisiatif ini.
Menurutnya, kehadiran koperasi juga menunjang produktivitas nelayan, serta memberikan sumber pendapatan baru.
“Pendapatan nelayan juga bertambah dari tabungan dan produksi lokal seperti jaring ikan, terasi, dan lainnya yang kami olah melalui koperasi dan binaan UMKM istri nelayan ini,” kata Rahman.
Baca juga: Pelindo Group Makassar latih nelayan tentang manajemen koperasi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025