Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily menyebutkan animo pendaftaran Program Pendidikan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) angkatan ke-25 cukup tinggi, khususnya dari kementerian/lembaga dan organisasi masyarakat.
Ia mengungkapkan saat pendaftaran, pihaknya harus memilih sebanyak 40 orang dari 124 pendaftar unsur aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN.
"Sementara dari TNI dan Polri kami serahkan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, sesuai dengan jenjang karier masing-masing angkatan," ujar Ace dalam acara Pembukaan P3N angkatan ke-25 Lemhannas, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Lemhannas: Konsep retret kepala daerah gelombang kedua tak jauh beda
Dengan demikian secara keseluruhan, kata dia, terpilih 100 peserta yang berasal dari berbagai lapisan, termasuk TNI, Polri, kementerian/lembaga, perguruan tinggi, badan usaha, partai politik, serta organisasi masyarakat untuk mengikuti program.
Selama pendidikan di Lemhannas, Ace menuturkan para peserta akan dibekali dengan berbagai materi terkait wawasan kebangsaan nasional, kepimpinan nasional, ketahanan nasional, geopolitik, dan geo-strategi melalui pendekatan Astagatra.
Selain itu sebagai pemimpin strategis nasional, lanjut dia, para peserta juga akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dalam memahami dan mengimplementasikan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui delapan misi Astacita.
"Melalui pendidikan ini, para peserta akan diintegrasikan guna dididik dan dibekali pengetahuan sebagai pimpinan strategis tingkat nasional yang berkarakter negarawan, berpikir holistik, integral, dan komprehensif, dengan menampilkan moral dan etika kebangsaan berintegritas dan profesional," ucap dia.
Baca juga: Lemhannas bangun kepemimpinan nasional dengan wawasan global pada P4N
Pelaksanaan P3N angkatan ke-25 Lemhannas direncanakan berlangsung selama kurang lebih 3,5 bulan, yang dimulai pada Selasa (6/5) dan dijadwalkan berakhir pada 19 Agustus 2025.
Dari segi waktu, dia menuturkan Lemhannas telah melakukan penyesuaian dengan tujuan kurikulum pendidikan yang semula selama 5,5 bulan menjadi 3,5 bulan.
"Revisi dan penyesuaian ini sama sekali tidak mengurangi tujuan pembelajaran dalam rangka memantapkan kapasitas pemimpinan nasional sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis," tutur Ace menegaskan.
Ke depan, Lemhannas terus melakukan evaluasi guna mengoptimalkan kurikulum pendidikan yang lebih efektif dan efisien, disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025
