Baubau (ANTARA) - Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengecek pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu.
Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Isra Ramli saat ditemui di Baubau, Sabtu mengatakan, bahwa sejak Program CKG diluncurkan secara nasional pada 10 Februari 2025 lalu, saat ini telah menyentuh 7.971.748 warga dari 8.484.507 pendaftar (per 10 Juni 2025).
Kementerian Kesehatan menargetkan jumlah pendaftar bisa mencapai lebih 50 juta orang di akhir 2025.
"Jadi, saat itu kita meluncurkan secara bersama-sama program cek kesehatan gratis ini dengan 15 kementerian, serta setiap Menteri dan Wakil Menteri kita minta hadir di puskesmas untuk sama-sama mengecek kesehatannya dan kemudian menggerakkan masyarakat untuk ikut serta melaksanakan cek kesehatan tadi sehingga secara sosialisasinya saat itu kemudian mulai bergabung," kata Ramli saat mengunjungi pelaksanaan CKG di Baubau.
Dia menyebutkan upaya jemput bola ini dilakukan untuk menawarkan CKG kepada masyarakat secara luas, termasuk anak-anak, dewasa, dan lansia, ke komunitas, lembaga kesehatan, atau pihak swasta. Cara ini lakukan untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat dan mendeteksi dini masalah kesehatan.

Isra Ramli mengungkapkan CKG ini juga merupakan bagian dari program hasil terbaik cepat (PHTC) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan merupakan program terbesar dalam sejarah kesehatan Indonesia, mengingat target akhirnya adalah 280 juta penduduk secara bertahap.
"Sebelumnya, ada bulan Januari itu memang launching program makan bergizi gratis, kemudian di bulan Februari itu cek kesehatan gratis. Jadi, keduanya ini merupakan program yang sangat masif dan ini baru terjadi pertama kali," ujarnya.
Ia menjelaskan jika program makan bergizi gratis itu menyasar sekitar 82,9 juta anak, maka cek kesehatan ini akan menyasar seluruh masyarakat Indonesia sekitar 285 juta, yang akan berlangsung selama lima tahun.
"Jadi, program ini yang leading sektornya adalah departemen kesehatan," sebutnya.
Isra Ramli juga menyampaikan jika saat ini Kota Baubau merupakan kota yang sangat pro aktif untuk menyehatkan masyarakatnya. Menurutnya, daerah tersebut berpotensi untuk menjadi kota kesehatan.
"Saya berharap kota Baubau dengan segala kelebihan yang dimiliki nantinya bisa menjadi kota jasa kesehatan untuk seluruh wilayah kesehatan di Sulawesi Tenggara, ini karena kota Baubau memenuhi syarat-syarat untuk itu," tambahnya.
Baca juga: PCO: Baubau perlu tambahan 10 dapur untuk implementasi Program MBG
Baca juga: PCO: RSUD Baubau layak jadi hub kesehatan kawasan tenggara RI
Baca juga: PCO: CKG lampaui 8 juta peserta dalam empat bulan
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra/Rusman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025