Surabaya (ANTARA) - Sepasang suami istri (pasutri) dosen Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Prof Hari Basuki Notobroto dan Prof Dwi Winarni dikukuhkan secara bersamaan sebagai guru besar di kampus setempat pada Kamis.
Prof Hari Basuki Notobroto dikukuhkan menjadi guru besar dalam Bidang Ilmu Biostatistika dan Manajemen Informasi Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Sedangkan istrinya, Prof Dwi Winarni dikukuhkan menjadi guru besar dalam Bidang Ilmu Histologi Hewan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Prof Dwi Winarni mengaku bersyukur dapat menjalani pengukuhan guru besar bersama sang suami, meskipun proses yang dilalui penuh dinamika.
Baca juga: Universitas Airlangga punyai 16 guru besar baru
“Dengan dramanya masing-masing. Tahun sebelumnya beliau lebih dulu diusulkan, tapi terkendala. Tahun berikutnya saya yang diusulkan, tapi saya juga mengalami masalah. Akhirnya, saat saya belum selesai, beliau kembali diusulkan dan ternyata SK kami turun bersamaan,” ujarnya.
Dalam keseharian pasangan ini menjalani kehidupan rumah tangga secara biasa. Namun dalam bidang akademik, mereka saling melengkapi, terutama dalam bidang keilmuan masing-masing.
“Beliau ahli statistik, saya perlu statistik, jadi saya sering bertanya,” ucap Prof Dwi.
Baca juga: Unair kukuhkan Wakil Ketua MA sebagai guru besar kehormatan
Faktor yang paling penting membuat mereka berdua menjadi guru besar secara bersamaan adalah saling menyemangati. "Di usia 60 tahun baru dikukuhkan sebagai guru besar, tentu ini menjadi momen yang sangat bermakna bagi kami berdua," ujarnya.
Prof Dwi meraih guru besar dengan judul penelitian "Peran Histologi Hewan dalam Eksplorasi Spesies Teripang Lokal Penghasil Kolagen". Sedangkan Prof hari mengambil penelitian dengan judul "Optimalisasi Statistik Rutin Sebagai Dasar Pengembangan Strategi Pencegahan Masalah Kesehatan Masyarakat".
Prof Hari menyebut tidak ada kiat khusus dalam mencapai jabatan akademik tertinggi ini. “Semua dijalani, tidak direncanakan, mengalir begitu saja,” katanya.
Baca juga: Guru Besar Unair ciptakan terobosan baru penanganan epilepsi
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025