Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berkolaborasi bersama Rotary Club asal Kyoto Selatan, Jepang dalam upaya eliminasi penyakit Schistosomiasis atau demam keong di wilayah Napu, Kabupaten Poso.
"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulteng menyampaikan terima kasih kepada Rotary Club asal Kyoto Selatan yang ingin berpartisipasi dalam upaya eliminasi Schistosomiasis di wilayah Napu," kata Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido dalam keterangannya diterima di Palu, Kamis.
Reny menerima kunjungan Ketua Komite Layanan Internasional RID 2650 Rotary Club Kyoto Selatan Atsushi Urashima dan rombongan di Kota Palu, dalam rangka kolaborasi eliminasi Schistosomiasis di wilayah Napu.
Rotary Club merupakan sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang beranggotakan para profesional yang melakukan aksi sosial dan pelayanan kepada masyarakat secara sukarela.
Baca juga: Wabup Sigi: Penanganan kasus demam keong libatkan multi pihak
Wagub mengatakan bahwa memerlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara semua stakeholder, terutama komitmen perangkat daerah yang terkait dengan sektor kesehatan, untuk memastikan upaya pencegahan dan pengobatan dilakukan secara efektif dan menyeluruh dalam penanganan Schistosomiasis.
Ia mengatakan, saat ini prevalensi Schistosomiasis sudah di bawah satu persen, sekitar 0,047 persen. Penyakit tersebut disebabkan cacing parasit Schistosoma japonicum dan ditularkan melalui keong amfibi Oncomelania hupensis lindoensis.
"Untuk mengoptimalkan penanganan, kami juga akan melaporkan hal ini kepada Gubernur Sulawesi Tengah agar dapat memperoleh dukungan untuk program ini," ujarnya.
Ketua Komite Layanan Internasional RID 2650 Rotary Club Kyoto Selatan Atsushi Urashima menyampaikan bahwa pihaknya akan berkunjung ke Napu untuk melakukan berbagai kegiatan dalam rangka penanganan Schistosomiasis.
Ia menyebut beberapa kegiatan tersebut, meliputi penyerahan bantuan berupa empat unit traktor, penyerahan sekitar 150 pasang sepatu bot, dan melakukan pemantauan lapangan terkait program yang sedang berjalan, berupa pembangunan drainase di enam desa yang ditargetkan selesai pada Agustus 2025.
Baca juga: Parasit kuno terungkap dari pemakaman Suriah
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025