Tantowi Yahya: Kawasan Pasifik arah geopolitik masa depan

2 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Mantan Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya memandang Samudera Pasifik sebagai kawasan yang akan menjadi arah kebijakan geopolitik, ekonomi dan sosial di masa mendatang, di mana berbagai aktivitas akan terpusat di kawasan tersebut.

"Pasifik akan menjadi pusat aksi di masa depan," katanya dalam Diskusi bertajuk "Pacific Ocean: The Current and Future Direction" yang diselenggarakan Indonesian Council on World Affairs (ICWA) di Jakarta, Kamis.

Tantowi meletakkan dasar argumentatif pandangannya itu pada letak geografis kawasan tersebut dan adanya minat yang besar dan terus meningkat dari negara-negara besar terhadap kawasan tersebut.

"Saya berbicara tentang Amerika Serikat, China, Jepang, dan Uni Eropa," kata dia.

Sayangnya, Indonesia sebagai negara yang paling dekat dengan Pasifik, menurut dia, belum banyak berperan di kawasan tersebut.

"Bagi saya ini sangat menarik. Saya katakan menarik, mengapa? Karena Indonesia memang bagian dari Pasifik," katanya.

Di sebelah barat dan selatan, wilayah Indonesia diapit oleh Samudra Hindia. Sementara di sebelah timur, wilayah Indonesia diapit oleh Samudra Pasifik, dengan sebagian wilayahnya memang berada di Pasifik.

"Kita tidak bisa mengelak. Itu anugerah Tuhan," katanya.

Dia menjelaskan, ada lima alasan mengapa suatu negara terhubung dengan suatu kawasan. Di antaranya karena hubungannya secara geografis, budaya, sosial, politik dan ekonomi.

"Semua itu ada di Pasifik. Kita terhubung dengan Pasifik melalui lautan. Kita adalah bagian dari Pasifik," katanya menegaskan.

Oleh karena itu, selama menjadi Dubes RI untuk Selandia Baru, yang memiliki peran sangat penting bagi kawasan tersebut, Tantowi mengatakan dia berupaya meningkatkan hubungan persahabatan masyarakat Indonesia dengan masyarakat-masyarakat di Kawasan Pasifik.

"Saya berkeliling universitas. Saya berkeliling sekolah, hanya untuk membuat mereka mengerti mengapa kami peduli dengan Anda. Mengapa kami peduli dengan Pasifik. Bukan karena alasan politik. Itu hanya karena kita bersaudara. Kami peduli dengan kesejahteraan, stabilitas, dan pembangunan di kawasan itu," katanya.

Mengingat peran strategis kawasan tersebut bagi Indonesia, Tantowi mendorong berbagai pemangku kepentingan di tanah air untuk terus meningkatkan hubungan persahabatan dengan negara-negara di kawasan Pasifik lainnya.

"Kedekatan itu artinya kita harus terus memaintain komunikasi dengan mereka," katanya.

Baca juga: China minta perjanjian militer Filipina-Jepang tak rugikan pihak lain

Baca juga: Prabowo yakin pemimpin AS-China bisa bijak demi perdamaian dunia

Pewarta: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |