Jakarta (ANTARA) - Warner Bros Discovery melakukan pemangkasan besar-besaran di divisi gimnya dengan menutup tiga studio dan membatalkan proyek gim "Wonder Woman" yang sedang dalam tahap pengembangan.
Dilansir dari Engadget pada Rabu, tiga studio yang terdampak adalah Monolith Productions, Player First Games, dan WB Games San Diego. Tiga studio tersebut akan ditutup akibat performa bisnis gim Warner Bros Discovery pada 2024 yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, mengutip memo internal dari JB Perrette, CEO dan Presiden Global Streaming & Games WB Discovery.
Monolith Productions dikenal sebagai pengembang dua gim waralaba Lord of the Rings yang populer, yaitu "Middle-Earth: Shadow of Mordor" dan "Shadow of War".
Baca juga: Warner Bros. Discovery tutup situs web resmi Cartoon Network
Studio ini sebelumnya berencana menghadirkan sistem Nemesis yang sukses di kedua gim tersebut ke dalam proyek gim "Wonder Woman" yang diumumkan pada 2021.
Sementara itu, Player First Games, yang baru diakuisisi Warner Bros Discovery tahun lalu, adalah tim di balik "MultiVersus" yaitu gim bergenre fighting platform yang sempat dimainkan 20 juta pemain pada awal peluncurannya.
Namun, popularitasnya menurun drastis, dan layanan daringnya dijadwalkan akan dihentikan setelah musim kelima berakhir pada Mei tahun ini.
WB Games San Diego sebelumnya tengah mengerjakan proyek gim AAA free-to-play. Selain menutup tiga studio, pada Desember lalu Warner Bros Games juga telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di studio WB Games Montreal serta mengurangi fokus pada pengembangan gim "Suicide Squad: Kill the Justice League".
Dalam email internalnya, JB Perrette menyatakan bahwa upaya Warner Bros Discovery di industri gim kini akan berfokus pada empat waralaba utama yakni Harry Potter (termasuk Hogwarts Legacy), Mortal Kombat, DC Universe, dan Game of Thrones.
"Kami perlu melakukan perubahan besar dalam struktur portofolio dan tim jika ingin mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk kembali ke strategi 'lebih sedikit waralaba tetapi besar'," ujar Perrette.
Baca juga: Sejumlah serial HBO akan tayang di Netflix
Baca juga: AT&T dan Discovery dikabarkan akan merger
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025