PalmCo dukung program rehabilitasi orang utan di Kalimantan

2 months ago 26

Jakarta (ANTARA) - Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo memperluas kontribusinya pada bidang konservasi dengan mendukung program rehabilitasi orang utan Kalimantan yang terancam punah.

Melalui kemitraan dengan lembaga konservasi yaitu Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF), PalmCo mendukung proses rehabilitasi penuh bagi sejumlah orang utan, yang bernama Oka, Christina, dan Zahri.

"Langkah ini adalah salah satu bagian dari komitmen kami untuk menjadikan keberlanjutan sebagai aksi nyata yang berdampak pada lingkungan dan spesies asli Indonesia," kata Direktur Utama PTPN IV Palmco Jatmiko Santosa dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ketiga orang utan tersebut merupakan individu yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, sebagian merupakan korban pemeliharaan ilegal, perdagangan, hingga perampasan habitat. Setelah melalui proses panjang, kini ketiganya menunjukkan kemajuan signifikan dan tengah memasuki tahap akhir sebelum kembali ke hutan bebas.

Jatmiko menyampaikan bahwa pelestarian spesies seperti orang utan harus dipandang sebagai bagian dari tanggung jawab ekologis perusahaan, bukan sekadar kegiatan filantropi.

Baca juga: Lima orang utan dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Program konservasi yang didukung PalmCo bersama Foundation mencakup tahapan panjang dan kompleks. Orang utan seperti Oka dan Christina harus menjalani karantina, pemeriksaan medis, hingga proses rehabilitasi yang dikenal sebagai Sekolah Hutan.

Di sinilah mereka diajarkan kembali cara memanjat, mencari makanan alami, mengenali bahaya, dan hidup mandiri. Proses tersebut bisa memakan waktu hingga delapan tahun, sebelum mereka benar-benar siap untuk dilepasliarkan ke habitat alami yang aman dan terlindungi.

Oka misalnya, ditemukan dalam kondisi lemah dan positif hepatitis B pada 2018. Setelah perawatan intensif dan pelatihan panjang di pusat rehabilitasi, ia kini dikenal sebagai penjelajah aktif di Pulau Bangamat, sering berpindah-pindah bersama teman-temannya.

Christina, yang dulunya dipelihara dan diperlakukan selayaknya bayi manusia dan diberi makanan seperti nasi dan permen, kini sudah mandiri dan aktif menjelajah pohon-pohon tinggi di Pulau Salat.

Sedangkan Zahri, orang utan jantan hasil sitaan dari warga kini dikenal sebagai penjelajah soliter yang cerdas dan tangguh, ahli dalam mencari pakan alam di hutan.

Baca juga: Pakar konservasi ingatkan masyarakat tidak memelihara satwa liar

Seorang anggota tim rehabilitasi BOS Foundation Hendra Wijaya yang terlibat langsung dalam pengawasan ketiganya menyebutkan bahwa perkembangan mereka sangat menggembirakan.

"Oka semakin berani menjelajah dan sudah membangun sarangnya sendiri. Christina kini lebih percaya diri, meski tetap cenderung menyendiri. Zahri bahkan sudah tidak terlalu bergantung pada platform pakan. Ketiganya menunjukkan insting liar yang kuat dan kesiapan untuk hidup bebas," ujar Hendra.

Jatmiko menyampaikan, kontribusi PalmCo terhadap upaya konservasi itu tak berdiri sendiri. Dalam skala yang lebih luas, perusahaan telah menguatkan posisinya sebagai pelaku industri yang serius dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Pada Oktober 2024, PTPN IV PalmCo dinobatkan sebagai perusahaan dengan peringkat ESG tertinggi kedua di dunia dalam sektor kelapa sawit, menurut pemeringkatan S&P Global Corporate Sustainability Assessment (CSA).

Capaian tersebut menempatkan PalmCo di peringkat 8 teratas dari total 386 perusahaan global sektor food product, dan menjadi yang tertinggi untuk kategori perusahaan agribisnis dari Asia Tenggara.

"Bagi kami, ESG tentang kepatuhan dan meletakkan masa depan industri ini di atas pondasi yang lestari," ujar Jatmiko.

Ke depan, PalmCo juga tengah menyiapkan dukungan lanjutan terhadap inisiatif konservasi dan restorasi habitat bekerjasama kembali dengan BOS Foundation. PalmCo juga secara bertahap mengintegrasikan penggunaan energi terbarukan melalui fasilitas biogas, serta memperkuat pelibatan masyarakat sekitar dalam menjaga ekosistem.

"Kolaborasi dengan lembaga konservasi ini diharapkan menjadi model yang bisa direplikasi oleh pelaku industri lain bahwa antara produksi dan pelestarian, tak perlu ada dikotomi. Karena dari kebun yang ditanam manusia dengan niat baik, semoga kita bisa ikut memulihkan masa depan alam, insya Allah," kata Jatmiko.

Baca juga: PalmCo danai program bimbingan belajar gratis bagi siswa SMA

Baca juga: PTPN PalmCo berikan beasiswa senilai Rp1,9 miliar kepada 20 mahasiswa

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |