Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan parasetamol aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan keamanannya sudah terbukti sejak lama.
"Justru parasetamol ini yang paling aman untuk ibu hamil dan anak-anak," kata Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Nova Emelda di Jakarta, Kamis
Hal tersebut disampaikan Nova sebagai respons atas penyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang tylenol atau parasetamol yang dapat menyebabkan anak lahir dengan autisme apabila dikonsumsi oleh ibunya saat masa kehamilan.
Nova menyebutkan parasetamol dianjurkan untuk meredakan demam dan nyeri bagi anak, dibandingkan dengan asetosal yang dikaitkan dengan reye syndrome, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan otak.
"Data keamanan parasetamol ini sudah banyak sekali, dan sudah dipakai hampir 100 tahun," katanya.
Selain aman, kata dia, parasetamol juga tersedia dalam berbagai jenis, seperti tablet, sirup, dan injeksi.
Baca juga: IDAI: Berikan paracetamol saat suhu tubuh anak lebihi 38 derajat
Sebelumnya, dikabarkan di media massa bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebutkan bahwa konsumsi tylenol atau parasetamol saat kehamilan dapat meningkatkan risiko anak terlahir dengan autisme.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui laman resminya membantah hal tersebut, dan menyebutkan bahwa tidak ada bukti saintifik yang pasti tentang keterkaitan antara autisme dan penggunaan acetaminophen, atau lebih dikenal sebagai parasetamol.
Menurut WHO, satu dari 127 orang, atau hampir 62 juta orang, berada dalam spektrum autisme, sebuah kondisi yang mempengaruhi perkembangan otak.
Meskipun kesadaran dan diagnosa autisme terus meningkat belakangan ini, namun penyebab autisme belum diketahui secara pasti, dan diduga ada beberapa faktor penyebab.
Berbagai riset mendalam sudah dilakukan pada satu dekade terakhir untuk mengetahui hubungan antara penggunaan acetaminophen saat kehamilan dan risiko autisme. Namun, hingga kini, belum ada hubungan yang konsisten antara kedua hal itu.
WHO menganjurkan para perempuan agar mengikuti saran dari dokter atau tenaga medis yang mampu mengidentifikasi kondisi masing-masing perempuan, dan mengikuti anjuran resep yang diberikan.
Baca juga: Otoritas Australia sebut Parasetamol aman untuk ibu hamil
Menurut organisasi global itu, obat apapun yang digunakan selama kehamilan harus digunakan secara hati-hati, terutama saat tiga bulan pertama kehamilan, sesuai dengan anjuran para ahli.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie, Tri Meilani Ameliya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.