Kuala Lumpur (ANTARA) - Eksposur China melalui perdagangan besarnya memberikan momentum yang kuat terhadap aspirasi ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui hubungan dan keterlibatan yang lebih besar dengan perusahaan dan konsumen China menurut seorang analis.
Dari Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) hingga Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo/CAEXPO), platform-platform ini menjadi jalur penting bagi perdagangan dan kerja sama regional, memberikan akses pasar yang lebih luas, aliran investasi yang lebih kuat, dan kerja sama yang lebih dalam, kata Asisten Profesor sekaligus Kepala Departemen Studi Manajemen di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas UCSI di Malaysia Umathevi Munikrishnan.
Merangkum pendekatan China terhadap perdagangan global, Umathevi mengatakan bahwa kekuatan ekonomi Asia tersebut telah menguasai seni membuka pintu, membuat kesepakatan, dan memperbarui aturan yang memungkinkan perdagangan dengan perusahaan China serta basis konsumennya yang besar menjadi efisien dan mudah diakses.
"China secara bertahap memperluas akses pasar dengan melonggarkan pembatasan di sejumlah sektor jasa utama. China juga telah menciptakan platform-platform berskala besar seperti CIFTIS dan CAEXPO yang menarik ratusan perusahaan global dan mengubah percakapan menjadi kontrak nyata, serta bekerja sama dengan para mitranya untuk menyelaraskan aturan perdagangan dalam layanan digital, industri hijau, dan logistik," ujarnya.

Umathevi menyebutkan bahwa ASEAN dapat meningkatkan pemanfaatan platform-platform ini untuk memperluas jangkauan dan cakupan kerja sama, menekankan bahwa platform-platform tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil nyata, bukan sekadar berperan sebagai ajang hubungan masyarakat.
Umathevi menyarankan agar ASEAN menampilkan diri secara lebih efektif melalui paviliun bersama untuk memperkuat citra ASEAN, serta melalui koordinasi yang lebih baik antara badan usaha milik negara (BUMN), sektor swasta, serta usaha kecil dan menengah (UKM) yang masih terus menjadi tulang punggung perekonomian-perekonomian ASEAN.
"Kekuatan nyata dari pameran-pameran ini adalah bahwa mereka memberikan hasil, bukan sekadar pencitraan. Pada CIFTIS 2025, lebih dari 900 kesepakatan ditandatangani di bidang-bidang seperti teknologi informasi (TI), layanan kesehatan, dan keuangan. Ini jelas menunjukkan bahwa platform-platform tersebut mampu mengubah diskusi menjadi investasi," katanya.
"Berbagai ajang ini bukan sekadar lokapasar (marketplace). Acara-acara ini merupakan landasan peluncuran untuk kerja sama di bidang jasa, teknologi, dan inovasi hijau. Tantangan ASEAN saat ini bukanlah akses, tetapi ambisi. Kawasan ini terlalu sering hanya dipandang sebagai pemasok bahan mentah atau barang berbiaya rendah. Dengan pendekatan strategis terhadap CIFTIS dan CAEXPO, ASEAN dapat mengubah citranya menjadi pusat layanan digital, energi hijau, logistik, layanan kesehatan, dan industri budaya," jelasnya.

Umathevi menyarankan agar ASEAN menampilkan diri secara lebih efektif melalui paviliun bersama untuk memperkuat citra ASEAN, serta melalui koordinasi yang lebih baik antara badan usaha milik negara (BUMN), sektor swasta, serta usaha kecil dan menengah (UKM) yang masih terus menjadi tulang punggung perekonomian-perekonomian ASEAN
Dari sisi pemerintah dan pembuat kebijakan, Umathevi menyarankan agar pemerintah ASEAN mendorong reformasi praktis seperti penyederhanaan proses bea cukai, pengakuan standar secara timbal balik, dan aturan perdagangan digital yang memperlancar alur bisnis di sela-sela pameran tersebut.
Progres pesat dalam pembangunan ekonomi sangat mungkin terjadi jika ASEAN sepenuhnya memanfaatkan platform-platform ini dan bertransformasi dari sekadar tamu dalam peluang dagang China menjadi rekan sejati dalam membentuk masa depan ekonomi kawasan itu, demikian Umathevi menegaskan.
"Di CIFTIS, perusahaan ASEAN bisa mengekspor layanan ke China di bawah aturan yang selaras untuk arus data dan standar profesional. Di CAEXPO, para mitra ASEAN dan China bisa mengumumkan investasi bersama dalam pabrik, laboratorium, dan pusat distribusi, (dan) bukan hanya pesanan pembelian satu kali," tuturnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.