Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang bendera merah putih di Jakarta Selatan mengakui omsetnya menurun menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
"Pendapatan berkurang, semenjak ada online. Di TikTok banting-banting harga," kata pedagang bernama Andi Waluyo saat ditemui di Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia menceritakan pendapatannya menurun sejak Juli 2025, padahal sebelumnya permintaan tidak pernah sepi.
Menurut dia, pada masa COVID-19 pembeli masih terbilang banyak dan menghasilkan keuntungan per harinya.
"Hari-hari begini mulai sepi. Sehari omsetnya sekarang Rp200-300 ribu, waktu sebelum-sebelumnya lebih, bisa dapat Rp2 juta," ucap Andi.
Baca juga: Jelang HUT RI, penjual bendera Merah Putih mulai marak di Jatinegara
Dia pun mengaku sedih dengan penurunan omset itu, terlebih mengingat ia masih membutuhkan dana untuk biaya sekolah anak-anaknya.
Senada dengan Andi, pedagang bendera merah putih lainnya bernama Robi juga mengaku mengalami kerugian setelah masa COVID-19.
"Ini aja baru laku satu, dari jam 05.00 WIB. Lebih enak musim corona, itu rame seharinya bisa laku empat sampai lima bendera," tutur Robi yang menjual benderanya sekitar Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per buah.
Dengan kondisi seperti itu, baik Andi maupun Robi sama-sama berharap agar Presiden Prabowo Subianto membenahi penjualan daring maupun luring sehingga perekonomian rakyat, terutama menengah ke bawah, terus tumbuh secara merata.
Baca juga: HUT RI, 8.000 bendera merah putih dibagi untuk warga Jakarta Barat
Baca juga: Sambut HUT RI, Jakpus bagikan 1.400 bendera Merah Putih
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.