OJK catat pembiayaan bank syariah Januari 2025 naik 9,77 persen yoy

3 hours ago 2
Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan syariah masih tumbuh positif secara yoy, dengan pembiayaan perbankan syariah tumbuh 9,77 persen (yoy)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara menyampaikan bahwa pembiayaan perbankan syariah tumbuh 9,77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp582,20 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp639,07 triliun pada Januari 2025.

“Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan syariah masih tumbuh positif secara yoy, dengan pembiayaan perbankan syariah tumbuh 9,77 persen (yoy),” ucap Mirza Adityaswara di Jakarta, Selasa.

OJK juga mencatat bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah meningkat 9,85 persen yoy dari Rp671,26 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp737,39 triliun pada Januari 2025.

Aset perbankan syariah turut tercatat tumbuh positif sebesar 9,16 persen yoy per Januari 2025 menjadi Rp948,21 triliun dari Rp868,60 pada tahun sebelumnya.

Mirza menuturkan bahwa kinerja positif intermediasi sektor jasa keuangan syariah juga terlihat dari pertumbuhan kontribusi asuransi syariah menjadi Rp3,77 triliun pada Januari 2025 dari Rp2,51 triliun pada Januari 2024.

Sementara itu, aset pelaku jasa keuangan sektor asuransi syariah tercatat Rp33,99 triliun untuk asuransi jiwa syariah, Rp9,46 triliun untuk asuransi umum syariah, dan Rp2,96 triliun untuk reasuransi syariah.

Mirza mengatakan bahwa pertumbuhan positif turut dialami oleh piutang pembiayaan syariah yang meningkat dari Rp25,46 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp27,98 triliun pada Januari 2025.

Pinjaman yang disalurkan pegadaian syariah per Januari 2025 juga naik menjadi Rp16,22 triliun dari Rp13,72 triliun pada tahun sebelumnya.

Sedangkan penyaluran pinjaman peer-to-peer (p2p) lending syariah mengalami pertumbuhan negatif dari Rp1,58 triliun per Januari 2024 menjadi Rp1,12 triliun pada Januari 2025.

Mirza menuturkan bahwa pertumbuhan negatif juga terjadi pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang menurun dari level 215,65 dengan kapitalisasi pasar (market cap) senilai Rp6.825,31 triliun pada Desember 2024 ke level 196,80 dengan market cap Rp6.267,99 triliun per Februari 2025.

“Pada industri keuangan syariah, Indeks Saham Syariah melemah 8,74 persen ytd (year-to-date/dalam tahun kalender),” ujarnya.

Baca juga: OJK sebut industri keuangan syariah terus melanjutkan tren pertumbuhan

Baca juga: OJK: Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan tumbuh positif

Baca juga: OJK: Pasar saham domestik melemah di tengah sentimen ekonomi global

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |