Pertamina EP Tambun Field jajaki konservasi surili di TNGGP

3 hours ago 1
Surili dikenal sangat sensitif terhadap gangguan di lingkungan tempat tinggal mereka

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina EP Tambun Field menjajaki konservasi surili atau presbytis comate, salah satu primata endemik Indonesia di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Senior Manager Pertamina EP Tambun Field Totok Parafianto melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa menyampaikan bahwa kunjungan itu bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan memulai kerja sama yang baik dengan Balai Besar TNGGP.

Memahami kerentanan yang mengancam eksistensi satwa langka itu, PT Pertamina EP Tambun Field turut mengambil peran dalam pelestarian lingkungan dengan melakukan kunjungan ke TNGGP.

Kunjungan itu menjadi langkah awal kerja sama dalam program Konservasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) dengan fokus pada surili.

"Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar," tutur Totok.

Upaya konservasi, termasuk perlindungan habitat dan pengawasan terhadap perdagangan ilegal, sangat penting untuk mencegah mereka punah.

Sedangkan, Kepala Balai Besar TNGGP Adhi Nurul Hadi menyambut baik niat baik dari Pertamina EP Tambun Field.

"Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, kita bisa bersinergi melindungi populasi dan habitat surili di TNGGP," ujarnya.

Sebelumnya pada 2022, PT Pertamina EP Tambun Field telah ikut berperan dalam pelepasliaran surili.

Bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Bandung, Pertamina EP Tambun Field melepasliarkan dua ekor surili, yang diberi nama Atta dan Rita di Cagar Alam Gunung Burangrang (CAGB).

Kepedulian atas pelestarian surili dan habitatnya tersebut yang menjadi dasar rencana program konservasi lanjutan antara Pertamina EP Tambun Field dengan Balai Besar TNGGP.

Fokus kolaborasi itu, yakni penguatan fungsi dan kelembagaan di TNGGP dengan surili sebagai satwa kunci.

Inisiasi kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dari misi perusahaan untuk menjalankan kegiatan sektor hulu minyak dan gas yang berwawasan lingkungan.

Selain itu, kegiatan itu juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup aspek Konservasi Keanekaragaman Hayati.,

Surili dikenal sangat sensitif terhadap gangguan di lingkungan tempat tinggal mereka. Saat ini, populasi surili diperkirakan sangat terbatas dan terus menurun akibat kerusakan habitat, perburuan ilegal, dan faktor lainnya.

Berdasarkan data dari berbagai sumber konservasi, diperkirakan populasi surili di alam liar kurang dari 1.000 ekor. Kehidupan keseharian surili sulit diketahui karena mereka hidup di bagian hutan yang terpencil dan sulit dijangkau serta cenderung menghindari manusia.

Oleh karena itu, surili dikategorikan sebagai salah satu spesies yang sangat terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan dilindungi di Indonesia.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |