NTB siagakan ratusan tenaga medis untuk dukung perhelatan MotoGP 2025

2 hours ago 2

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan 332 tenaga medis dan 42 unit ambulans sebagai bentuk dukungan demi menyukseskan penyelenggaraan ajang balapan kelas dunia MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, pada 3-5 Oktober 2025.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri menegaskan bahwa aspek kesehatan menjadi perhatian serius, terutama bagi pembalap yang memiliki risiko tinggi mengalami insiden di lintasan.

"Untuk aspek kesehatan, khususnya bagi pembalap, jika terjadi insiden atau kondisi darurat akan langsung dirujuk ke rumah sakit provinsi menggunakan helikopter. Kami sudah menyiapkan hal itu sejak awal," ujarnya dalam penyataan di Mataram, Jumat.

Selain fasilitas evakuasi udara menggunakan helikopter milik Basarnas, Dinas Kesehatan NTB mengerahkan 166 tenaga medis utama untuk bertugas di area sirkuit. Mereka ditopang dengan 12 unit ambulans advance yang dilengkapi sarana kesehatan modern, pos medis, serta kendaraan pendukung lainnya.

Dukungan kesehatan tidak hanya ditujukan bagi pembalap dan kru, tetapi juga penonton yang hadir di sirkuit. Sebanyak 141 tenaga kesehatan disiagakan di sejumlah titik strategis sekitar arena balap.

Mereka diperkuat dua unit ambulans, 12 ambulans basic, dan 14 ambulans motor untuk menjangkau area padat penonton dengan cepat.

Baca juga: Dirut MGPA akui ada lonjakan harga kamar hotel jelang MotoGP Mandalika

Untuk kebutuhan intra-hospital, Dinas Kesehatan NTB juga menurunkan 26 tenaga medis khusus di luar area balapan. Kehadiran tenaga medis tersebut dimaksudkan untuk memperkuat jalur layanan di rumah sakit rujukan maupun fasilitas kesehatan pendukung di sekitar sirkuit.

“Fasilitas tambahan juga kami siapkan mulai dari tenda medis pemantauan, tenda medis intermediate, hingga klinik kecil. Jadi secara total, sumber daya yang kami kerahkan pada MotoGP Mandalika 2025 ini mencapai 322–332 tenaga medis, 42 unit ambulans, 35 pos medis, dan 2 helikopter,” kata Fikri.

Lebih lanjut dia menambahkan tidak menutup kemungkinan ada penambahan dua helikopter untuk memperkuat jalur evakuasi udara. Penambahan itu disiapkan jika tingkat risiko dinilai membutuhkan kapasitas yang lebih besar.

Menurutnya, pengalaman dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika sebelumnya menjadi landasan dalam menyusun strategi kesehatan. Evaluasi menyeluruh telah dilakukan agar pelayanan pada edisi 2025 berjalan lebih baik dan maksimal.

“Untuk zona balapan maupun non-balapan, kami sudah menyiapkan rencana perlindungan kesehatan secara matang. Semua itu berdasarkan pengalaman penyelenggaraan sebelumnya, agar tahun ini dapat berjalan lebih baik dan maksimal,” kata Fikri.

Pemerintah NTB menekankan bahwa aspek kesehatan menjadi salah satu faktor kunci dalam menjamin kesuksesan MotoGP Mandalika 2025. Layanan medis yang komprehensif diharapkan dapat memberikan rasa aman, tidak hanya bagi pembalap, tetapi juga bagi ribuan penonton yang hadir langsung.

Selain penguatan di sektor kesehatan, Pemerintah NTB juga terus menjalin koordinasi dengan pihak penyelenggara dan pemangku kepentingan. Sinergi itu diharapkan mampu memperkuat kesiapan secara menyeluruh, termasuk dalam aspek keamanan dan kenyamanan acara.

"Kami ingin memastikan bahwa semua pihak merasa aman, sehingga fokus utama tetap pada sportivitas dan keseruan balapan,” pungkas Fikri.

Baca juga: Pemprov NTB berharap penentuan juara dunia MotoGP di Sirkuit Mandalika

Pewarta: Sugiharto Purnama/Indah Azizah Putri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |