Jakarta (ANTARA) - Juara dunia kelas bantam International Boxing Federation (IBF) Ryosuke Nishida fokus pada rencana permainan untuk memenangi laga melawan juara dunia kelas bantam World Boxing Council (WBC) Junto Nakatani di Ariake Colosseum, Tokyo, 8 Juni mendatang.
“Saya kira mengambil pendekatan yang terukur dan taktis saat melawan Nakatani adalah cara yang dapat memberi kemenangan bagi saya,” kata Ryosuke Nishida dalam laporan laman The Ring yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Nishida mengatakan, sangat menantikan pertarungan melawan pemain terkuat di kelas bantam itu dan akan menjadi kesempatan yang menarik.
Baca juga: Manny Pacquiao bertekad tumbangkan Barrios demi warisannya dalam tinju
Ia mengakui, Nakatani yang tidak terkalahkan dengan 30 kemenangan (23 KO) merupakan petarung kuat yang berada di antara yang terbaik dalam hal pukulan dan dapat bertarung dalam jarak berapapun. Ia pun mengidentifikasi kekuatan terbesar Nakatani adalah kekuatan serangan.
Namun, atlet dengan kuda-kuda southpaw jangkung itu meyakini bahwa ia dapat memberi Nakatani beberapa masalah tersendiri.
Nishida sebenarnya sudah siap menyambut Nakatani pada Februari 2025 setelah menghentikan perlawanan David Cuellar dalam tiga ronde.
Namun, keadaan menjadi rumit ketika Nishida akan menghadapi lawan yang menjadi kewajiban IBF, Jose Salas yang belum terkalahkan. Sebuah unifikasi menggantikan laga wajibnya dan pertarungan pun kembali digelar.
"Saya ingin bertarung melawan lawan yang kuat, dan saya ingin bertarung sebagai juara sebelum Nakatani naik kelas,” katanya.
Kedua petinju itu pun sangat bersahabat menjelang laga besar mereka, dan mereka lebih memilih untuk membiarkan tangan mereka yang berbicara.
Nishida menjelaskan, dirinya belum pernah berlatih bersama atau melakukan sparring dengan Nakatani, baik sebagai atlet amatir maupun sejak ia menjadi atlet profesional, namun ia mengaku memiliki respek yang besar bagi Nakatani dan timnya.
Baca juga: WBC perintahkan laga ulang kelas penjelajah Jack lawan Mikaelyan
“Saya mengetahui bahwa kami berdua akan siap untuk memberikan yang terbaik di dalam ring," katanya.
Atlet berusia 28 tahun ini, yang berlatih di bawah asuhan Kosuke Takeichi di Rokushima Gym dan melakukan sparring dengan atlet berbakat dalam divisi kelas bantam super, termasuk Elijah Pierce dan pemegang gelar juara dunia asal Eropa, Dennis McCann, menyampaikan pesan sederhana bagi rekan senegaranya itu.
“Mari kita berikan kepada para penonton, pada hari itu, sebuah pertarungan yang sempurna,” katanya.
Penata tanding Nishida, Mike Altamura, membantu menegosiasikan kesepakatan tersebut dan merasa bahwa pertarungan ini memiliki dampak yang sangat besar, bukan hanya untuk saat ini, namun juga secara historis.
“Ini adalah kesempatan besar dan pertarungan warisan yang sesungguhnya,” kata Altamura.
Ia mengatakan, Nakatani memang layak menjadi favorit berdasarkan pengalaman dan pencapaiannya hingga saat ini, namun ia sangat yakin dengan kemampuan Nishida untuk mengejutkan dunia tinju.
Altamura mengatakan, Nishida yang memiliki rekor 10 kemenangan (2 KO) dan tak terkalahkan terus berkembang di setiap pertandingan, sangat disiplin dan berdedikasi tinggi pada keahliannya, serta jauh lebih kuat dari yang terlihat dari rekornya.
Baca juga: Manny Pacquiao kembali kenakan sarung tinju, tantang Mario Barrios
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025