Jakarta (ANTARA) - Plt Dirut Nandya Karya Firmansyah membidik program renovasi sekolah rakyat tahap 1B tuntas pada 17 Agustus, sehingga sebanyak 100 sekolah rakyat siap pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
"Bagi Nindya Karya, mendapat tugas menyiapkan gedung dan asrama serta sarana prasarana belajar dari presiden melalui kementerian, jawaban kami satu, laksanakan dan sukseskan," ujar Firmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Lewat program Renovasi Sekolah Rakyat secara bertahap, Nindya Karya meyakini mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat waktu.
Firman menjelaskan untuk tahap 1A yang mencakup 63 lokasi dari awal pengerjaan menunjukkan progres positif.
"Renovasi tahap I yang mencakup 63 lokasi telah selesai dilaksanakan dengan serah terima pekerjaan (PHO) pada 13 Juli 2025, setelah melewati masa pelaksanaan selama 65 hari kalender," ujar Firmansyah.
Selanjutnya, Nindya menyiapkan program Renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1B yang mencakup 37 lokasi.
"Alhamdulillah, menunjukkan capaian progres signifikan. Per 2 Agustus 2025, progres fisik telah mencapai 89,02 persen," kata Firmansyah.
Capaian tersebut, tutur dia melanjutkan, jauh melampaui rencana sebesar 60,04 persen atau deviasi positif sebesar 28,98 persen.
"Proyek ini ditargetkan rampung sepenuhnya pada 17 Agustus 2025, dengan durasi pelaksanaan selama 45 hari kalender," ujar Firmansyah.
Program sekolah rakyat ditetapkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Program sekolah rakyat merupakan bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah dalam rangka memuliakan keluarga miskin dan prasejahtera, serta memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari kelompok ekonomi paling bawah.
Kurikulum sekolah rakyat terdiri atas tiga pilar utama, yaitu Kurikulum Karakter dan Asrama, yang disusun oleh Kementerian Sosial, kemudian Kurikulum Formal yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kurikulum Pendidikan Agama yang disusun oleh Kementerian Agama.
Sekolah rakyat saat ini terbuka untuk jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Seluruh biaya pendidikan, akomodasi, hingga kebutuhan dasar siswa ditanggung oleh negara.
Baca juga: Pj Gubernur Papua pastikan operasional Sekolah Rakyat Biak serentak
Baca juga: Gubernur Banten: Sekolah Rakyat perjuangkan keadilan sosial
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat prioritas Presiden Prabowo cetak generasi emas
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































