Nilai transaksi QRIS Bank Mandiri menembus Rp123,5 triliun

1 hour ago 2
Salah satu pertumbuhan signifikan dalam fitur transaksi antara lain QRIS di Livin’ by Mandiri.

Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat pertumbuhan signifikan pada fitur QRIS di Livin’ by Mandiri dengan nilai transaksi menembus Rp123,5 triliun dari 878 juta transaksi per September 2025.

“Salah satu pertumbuhan signifikan dalam fitur transaksi antara lain QRIS di Livin’ by Mandiri,” kata Vice President Digital Retail Banking Bank Mandiri Harry Sofri Putranda dalam taklimat media di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Menurut Harry, penguatan layanan digital ritel menjadi salah satu fokus perseroan untuk meningkatkan kemudahan transaksi masyarakat.

Selain QRIS, Bank Mandiri juga menawarkan fitur pembayaran lain, seperti QR dengan berbagai sumber dana, e-wallet linkage, dan contactless payment yang mampu mendukung kebutuhan transaksi ritel baik domestik maupun luar negeri.

Adapun jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah mencapai 35 juta hingga September 2025. Frekuensi transaksi tercatat tumbuh 25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), sedangkan nilai transaksi mencapai Rp3.220 triliun atau naik 10 persen.

Harry juga menambahkan, adopsi layanan digital makin kuat terlihat dari onboarding, dengan 91 persen pembukaan rekening telah dilakukan melalui Livin’. Perseroan melihat data ini menunjukkan pergeseran preferensi masyarakat menuju layanan yang dapat diakses kapan saja tanpa ketergantungan pada jaringan kantor cabang.

“Untuk itu, kami terus memastikan seluruh fitur bekerja stabil, terutama pada periode volume tinggi, agar kenyamanan pengguna tetap terjaga,” katanya pula.

Penguatan ekosistem Livin’ dilakukan melalui fitur inti, seperti transfer, pembayaran tagihan, pembelian kebutuhan harian, serta pengelolaan dana melalui tabungan dan deposito digital.

Integrasi layanan gaya hidup lewat Sukha, juga memperluas fungsi Livin’ menjadi kanal serbaguna bagi kebutuhan perjalanan, hiburan, hingga pembelian produk tertentu.

Dari sisi kinerja, kontribusi digital seluruh layanan digital Bank Mandiri terhadap pendapatan pun terus meningkat. Tercatat, fee based income atau pendapatan berbasis komisi pada layanan digital Bank Mandiri telah mencapai Rp5,48 triliun hingga September 2025 atau tumbuh 13,3 persen (yoy).

Harry menyatakan pengembangan Livin’ akan tetap diarahkan pada peningkatan akses dan utilitas bagi masyarakat.

“Komitmen kami mendorong akselerasi digital akan terus kami jalankan. Setiap fitur dikembangkan agar manfaat serta nilai tambah yang diterima nasabah semakin nyata,” ujarnya lagi.

Baca juga: Bank Mandiri: Transaksi Livin' tembus Rp3.220 triliun hingga September

Baca juga: Bank Mandiri: Fee based income dari layanan digital capai Rp5,48 T

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |