Monty Tiwa keluar dari pakem penyutradaraan pada "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu"

3 months ago 54

Jakarta (ANTARA) - Sutradara Monty Tiwa menceritakan bagaimana dia keluar dari pakem penyutradraan ketika membuat film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" bersama trio komedian GJLS.

Pada pembuatan film dikenal sebuah teori bernama breaking the fourth wall, yaitu ketika tokoh fiksi bisa berbicara langsung kepada penonton. Pada film itu, Monty membuat karakter GJLS berbicara langsung kepada sutradara.

"Kayaknya enggak ada teorinya, pemain bisa ngomong langsung sama sutradara," kata Monty Tiwa di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Bucek bernyanyi lagu dangdut "Feromon" pada film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu"

Memproduksi "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa. Dia juga memberikan ruang bagi para pemain untuk berimprovisasi pada adegan-adegan komedi dalam naskah, cuplikan kesalahan pengambilan gambar (bloopers) sengaja disisipkan sebagai bagian dari alur komedi film itu.

"Saya ingin membuatkan film GJLS yang ada Monty-nya, bukan film Monty yang ada GJLS-nya. Saya siapkan panggung ini buat mereka," kata Monty.

Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025. Selain trio GJLS, film turut dibintangi Bucek Depp, Nadya Arina, Reynavenzka Deyandra, dan Luna Maya, serta penampilan kameo dari Maxime Bouttier dan Umay Shahab, yang turut memperkuat unsur komedi.

Produser eksekutif film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" Indra Yudhistira menyatakan optimistis menyasar bioskop negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, jika penayangan sukses di bioskop se-Indonesia.

"Harusnya ke Asia Tenggara, kayak Malaysia, Brunei, Singapura. Jadi, kami berharap ini pecah dulu di Indonesia baru nanti kami ke luar (negeri)," kata Indra.

Baca juga: Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" hadirkan kejutan lucu untuk Nadya Arina

Baca juga: Indonesia kenalkan karya sineas dalam negeri di Festival Film Cannes

Baca juga: Fadli Zon jajaki peluang kerja sama dengan lembaga pendanaan film

Baca juga: Insan perfilman Indonesia sedang menikmati hasil kerja kerasnya

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |