Mataram (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengoptimalkan penjualan tiket kepada warga lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan sekitarnya untuk meramaikan ajang balapan MotoGP Mandalika yang dijadwalkan berlangsung pada 3-5 Oktober 2025.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengatakan pencapaian target penjualan tiket selama tiga tahun terakhir selalu bersumber dari penonton lokal di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra).
"Bisa 121 ribu orang di tahun 2023, 2024, dan 2025 dari mana? Dari lokal NTB, Bali, dan sekitarnya," kata Priandi dalam gelar wicara Bincang Kamisan di ruang Command Center Kantor Gubernur NTB, Mataram, Kamis.
Dia menilai harga akomodasi yang mahal dan jumlah maskapai yang terbatas menjadi kendala yang selalu dihadapi para penonton dari luar daerah selama empat kali penyelenggaraan balapan MotoGP dari tahun 2022 hingga 2025.
Pada 2022, meski tergolong masih suasana pandemi COVID-29, jumlah penonton bisa tembus di atas 100.000 orang. Kala itu perusahaan-perusahaan maskapai berlomba memberikan penerbangan tambahan untuk menyenangkan Indonesia dalam pagelaran kali pertama tersebut.
"Berikutnya pesawat berkurang, orangnya berkurang, harga transportasi mahal, harga hotel mahal, ini menjadi image," kata Priandhi.
MGPA menargetkan 121 ribu penonton dan memberikan dampak ekonomi nasional terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp544,4 miliar.
Priandhi menuturkan satu pesawat bisa diisi 200 orang dan dalam sehari hanya ada lima pesawat yang terbang ke Lombok, sehingga jumlah penonton hanya 1.000 orang.
Jika mereka datang saat balapan berlangsung pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, maka hanya ada 3.000 orang. Kalau diperpanjang dari Senin (29/9) sampai Minggu (5/10) yang berarti tujuh hari hanya ada 7.000 orang dari luar daerah.
Menurutnya, jumlah penerbangan yang terbatas tersebut masih jauh dari target penonton yang harus dicapai oleh MGPA. Bahkan, jika sehari ada 10 kali penerbangan (200 orang per pesawat) dan berlangsung selama lima hari, artinya hanya 10.000 orang.
"Penonton yang bisa lima hari hanya businessman yang bisa cuti semaunya, bagi pekerja enggak bisa berangkat dari Senin sampai Senin. Harga tiketnya juga enggak mungkin mereka bisa terima dengan harga tiket dan penginapan segitu," papar Priandhi.
Baca juga: Dispar NTB klaim tarif hotel masih normal jelang MotoGP Mandalika
Baca juga: MGPA matangkan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025
Baca juga: Kemenpora terus matangkan persiapan MotoGP Mandalika 2025
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.