Meta teken perjanjian pasokan energi nuklir untuk dukung pusat data AI

1 day ago 5

Jakarta (ANTARA) - Meta telah meneken perjanjian kerja sama jangka panjang dengan Constellation Energy yang akan memungkinkannya membeli energi nuklir yang dipasok oleh Clinton Clean Energy Center di Illinois selatan, Amerika Serikat, untuk mendukung operasional pusat data kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Menurut siaran Engadget pada Selasa (3/6), perjanjian berjangka 20 tahun itu merupakan bagian dari upaya Meta untuk memanfaatkan sumber energi bersih dalam mengoperasikan fasilitas digitalnya.

Perusahaan menyatakan memprioritaskan penggunaan 100 persen energi bersih dan terbarukan dalam mengoperasikan pusat data, dan mengakui "nilai besar tenaga nuklir dalam menyediakan listrik yang andal dan stabil."

Alih-alih membangun pembangkit listrik tenaga nuklir baru, perusahaan memilih memanfaatkan pasokan listrik dari Clinton guna memastikan pembangkit tersebut dapat beroperasi dalam jangka panjang.

Kesepakatan yang akan mulai dijalankan tahun 2027 itu memungkinkan Meta membeli sekitar 1,1 gigawatt listrik dari energi nuklir yang saat ini dapat dihasilkan oleh Clinton Clean Energy Center.

Baca juga: Meta AI tercatat punya satu miliar pengguna aktif bulanan

Meta juga menyampaikan komitmennya untuk memperluas kapasitas jaringan listrik dengan tambahan 30 megawatt.

Pesaing perusahaan seperti Google dan Microsoft telah lebih dulu mengamankan pasokan listrik dari tenaga nuklir untuk pusat data mereka.

Pada akhir 2024, Meta menyampaikan ambisinya untuk menambah 1 hingga 4 gigawatt kapasitas energi nuklir untuk pusat datanya di Amerika Serikat pada awal 2030-an.

Baca juga: Meta ajukan tawaran untuk bangun perangkat teknologi bagi militer AS

Baca juga: Meta akan otomatisasi penilaian risiko pembaruan aplikasi dengan AI

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |