Merawat solidaritas dari seorang polisi di tengah bencana

2 hours ago 1

Simpang Empat (ANTARA) - Di atas tanah yang masih basah, seorang polisi memikul karung di pundak. Sesekali berbicara dengan orang di sebelahnya.

Sambil berjalan berlahan di atas tanah longsor Tinggam Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, polisi itu tetap tersenyum, meskipun beberapa kali hampir jatuh karena beban di pundaknya dan lintasan yang licin.

Keringatnya mengalir deras, namun tak membuat dirinya menurunkan karung itu, hingga sampai di seberang reruntuhan longsor.

"Ini beban kita bersama. Jangan biarkan masyarakat bertambah susah dengan bencana alam ini," ucapnya sambil menurunkan karung itu, Jumat (5/12).

Itulah ucapan penyemangat yang keluar dari Kompol Muzhendra, seorang perwira polisi yang menjabat sebagai Kepala Bagian Operasi Polres Pasaman Barat.

Mungkin banyak orang mengira dia narsis, pencitraan, dan mencari momen di saat bencana longsor melanda Tinggam, Sinuruik, Talamau.

Namun, lelaki sederhana itu tidak mau ambil pusing. Terpenting, dia terus berbuat membantu masyarakat.

Selain tugasnya memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, dia menilai solidaritas harus tetap dijaga dan ditegakkan. Jangan runtuh, seperti tebing bebukitan yang runtuh oleh bencana saat ini.

"Kepedulian, empati, dan solidaritas harus dirawat," katanya, menegaskan.

Di tengah bencana alam, saat masyarakat menangis dilanda musibah, perwira Polri itu hadir. Ia mencoba mengusap deraian air mata yang tak kunjung berhenti di tengah bencana.

Harta habis, rumah hanyut, nyawa saudara melayang. Bahkan masih ada yang jasadnya belum ditemukan.

Menghadapi kenyataan ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Saling tuding dan menghakimi itu adalah pencitraan, narsis dan mencari muka ketika orang berbuat dan membantu warga yang terdampak bencana.

Jika sinisme itu dipelihara, maka akan membuat hidup tidak tenang dan gelisah.

Kompol Muzhendra mengutip kata-kata mantan Kapolri Alm Jendral (Pur) Hoegeng, "Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik".

"Berbuat baik dan membantu masyarakat lah, walaupun sedikit. Beban derita masyarakat terdampak harus dipikul secara bersama," ucapnya.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |