Menteri PPPA: CKG perkuat pondasi generasi muda

1 month ago 13

Semarang (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) adalah upaya memperkuat pondasi bagi generasi muda yang akan jadi penerus bangsa.

"Alhamdulillah pagi hari ini kita hadir di sekolah SLB (sekolah luar biasa) di Semarang dalam rangka pemeriksaan kesehatan gratis," katanya saat meninjau program CKG di SLB Negeri Semarang, Senin.

Di ranah institusi pendidikan, kata dia, program CKG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu sudah dimulai di Sekolah Rakyat pada 14 Juli lalu, dan mulai 4 Agustus ini dilaksanakan menyeluruh.

Ia menjelaskan bahwa CKG merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat yang diinisiasi Presiden sebagai bentuk kecintaan pemimpin terhadap rakyatnya.

"Pada 2045 Indonesia menginjak usia 100 tahun yang mana sekarang yang usia anak-anak ini akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Beliau enggak ingin ada anak-anak yang tidak punya kesempatan yang sama dengan yang lainnya," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, menjadi pondasi agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia di tahun 2045 adalah generasi yang berkualitas dan bermutu sehingga mulai sekarang harus diperkuat, terutama kesehatannya.

"Hal mendasar yang pertama adalah kesehatan. Kita lihat sekarang datanya cukup memprihatinkan, terutama kesehatan gigi. Sekitar 93 persen anak Indonesia giginya kurang baik, berlubang, hanya 7 persen yang baik. Kemudian, angka stunting juga lumayan cukup tinggi," katanya.

Baca juga: PCO: CKG 'jemput bola' ke sekolah sasar 53 juta pelajar

Jadi, ia menilai bahwa program CKG merupakan sebuah solusi yang dilakukan pemerintah sebagai upaya preventif agar anak-anak atau generasi muda terjamin kesehatannya.

"Yang kedua, beliau juga ingin semua anak Indonesia punya kesempatan yang sama menempuh pendidikan. Oleh karena itu, inisiasi sekolah rakyat yang memberikan kesempatan sama sebagai anak Indonesia untuk bisa menempuh pendidikan yang layak," katanya.

Kemudian, kata dia, aspek ketiga adalah gizi yang harus terjamin sehingga diinisiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden.

"Jadi, tiga komponen ini sebagai wujud kecintaan bagaimana mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang menjadi generasi yang berkualitas sehingga Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan baik," katanya.

Diakuinya, program yang diinisiasi secara luar biasa itu tidak bisa berjalan sendiri dari satu kementerian saja, misalnya Kementerian Kesehatan, sehingga semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi dan bersinergi.

"Seperti yang disampaikan, diamanahkan oleh Bapak Presiden saat kita retreat dulu. Tidak ada satupun kementerian lembaga yang bisa sukses dan jalan sendiri. Semua harus berkolaborasi, bersinergi. Hari ini kita menunjukkan bahwa kolaborasi itu sudah terlaksana," pungkasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu Direktur Jenderal SDM Kemenkes Yuli Farianti, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin.

Baca juga: Wamenag pastikan program CKG siswa di Sidoarjo berjalan baik
Baca juga: Wamenkes: Pelaksanaan CKG bagi pelajar di Depok menyenangkan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |