Batam (ANTARA) - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding melaksanakan kunjungan kerja terkait penanganan pekerja migran selama dua hari di Kota Batam, Kepulauan Riau Kepri, pada Kamis-Jumat.
Berdasarkan jadwal kunjungan kerja Menteri P2MI yang dibagikan BP3MI Kepri, Kamis, kunjungan hari pertama Menteri P2MI Karding diagendakan meninjau Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre dan Help Desk BP3MI Kepri. Agenda ke pelabuhan dan Help Desk BP3MI Kepri itu dijadwalkan berlangsung pukul 13.30 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
Kemudian dilanjutkan dengan agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KP2MI dengan Persatuan Wanita Protestan Indonesia (PWKI), terkait tentang sinergitas perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya berbasis masyarakat.
Baca juga: Menteri P2MI: Penyebab tewasnya PMI di Kamboja diusut Kemenlu
Kunjungan kerja berikutnya dilanjutkan pada Jumat (25/4), yakni audiensi dengan Kapolda Kepri terkait pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan pemberantasan penempatan ilegal PMI. Agenda pertemuan Menteri Karding dan Kapolda Kepri dijadwalkan pukul 10.00 WIB di Aula Lancang Kuning Mapolda Kepri.
Menteri Karding tiba lebih awal di Pelabuhan Internasional Ferry Terminal Batam Centre pukul 12.59 WIB.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Karding didampingi oleh Syahbandar Pelabuhan Batam Centre Erik Mario Sihotang, Kepala BP3MI Kepri Imam Riyadi, dan perwakilan pengelola pelabuhan.
Baca juga: Menteri P2MI terima saran untuk berhati-hati cabut moratorium ke Saudi
Menteri Karding mengecek Help Deks BP3MI Kepri yang ada di pintu kedatangan pelabuhan dan di area parkir, serta desk Imigrasi,
“Minta tolong nanti direnovasi ruangnya, masalahnya pekerja migran kita itu sudah hidupnya, pelayanan seperti ini (kurang nyaman),” ucap Menteri Karding.
Hingga berita ini diturunkan Menteri Karding sedang melaksanakan pertemuan dengan jajarannya, jajaran pelabuhan, dan Imigrasi.
Baca juga: Menteri P2MI: Perlu perda untuk optimalkan sektor pekerja migran
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
