Menteri KKP sebut manusia pasti akan ke beralih ke pangan biru

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan manusia pasti akan beralih ke pangan biru (blue food).

Pertumbuhan umat manusia secara eksponensial terus terjadi, dan pada 2050 diyakini akan mencapai 9,7 miliar orang. Artinya, menurut Trenggono, daya dukung buminya tidak berubah, tetapi manusianya terus tumbuh secara eksponensial.

"Dampaknya adalah sudah pasti kerusakan lingkungan, 'land use' terus akan berkurang, dan sekarang manusia pasti akan bergeser ke 'blue food',” katanya dalam Peluncuran Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Jakarta, Rabu.

Karbohidrat semakin lama akan ditinggalkan karena tak terlalu sehat dan penggunaan lahan selalu berkurang, katanya, menegaskan. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) memprediksi akan terjadi peningkatan kebutuhan protein hingga 70 persen.

Dalam hal ini, ia mengapresiasi Bappenas yang sudah memahami masalah tersebut walaupun selama empat tahun terakhir telah berusaha menerangkan terhadap seluruh lembaga, tetapi selalu menghadapi tantangan dari dalam negeri, meskipun diterima di kancah global.

Menurut Trenggono, penyebab dari persoalan itu adalah kesulitan pihaknya dalam mengendalikan pengusaha penangkapan perikanan kategori medium-low. Adapun nelayan tradisional sangat bisa dikendalikan.

Selain itu, ia mengatakan pangan biru merupakan bagian penting dalam sistem pangan global karena kaya nutrisi, keberlanjutan dengan jejak karbon rendah, serta menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir.

“Pangan biru ini memiliki potensi nilai global diperkirakan mencapai 419 miliar dolar (AS) pada tahun 2030. Indonesia sebagai konsumen utama ikan mencatat produksi stabil 20-25 juta ton per tahun yang menyumbang juga ekspor kira-kira 5,95 miliar dolar (AS) di tahun 2024, dan menjadikannya negara pengekspor bersih produk perikanan,” ujar Trenggono.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |