Menteri Arifah temui tiga anak korban kekerasan seksual di Banggai

3 weeks ago 4

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menemui tiga anak korban kekerasan seksual yang berusia 13 tahun, 10 tahun, dan 7 tahun di Banggai, Sulawesi Tengah.

"Saya datang langsung untuk menyampaikan dukungan kepada anak-anak korban dan keluarganya," kata Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, kunjungan ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memastikan korban mendapat perlindungan, pendampingan, serta akses keadilan.

Pihaknya memastikan setiap anak yang menjadi korban kekerasan mendapat perlindungan menyeluruh, mulai dari pemulihan psikologis, pendampingan hukum, hingga jaminan keamanan.

"Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, ada pemerintah dan seluruh pihak yang siap mendampingi agar anak-anak ini bisa pulih dan kembali merajut masa depan dengan lebih baik," kata Arifah Fauzi.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah cepat Polres Banggai dan pemerintah daerah dalam menangani kasus tersebut.

Menurutnya, sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan lembaga perlindungan anak menjadi kunci dalam mencegah serta menangani kasus kekerasan seksual di masyarakat.

Selain mendampingi korban, ia menekankan bahwa pelaku harus dihukum seadil-adilnya untuk memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kasus serupa.

Baca juga: Menteri PPPA ajak kolaborasi atasi kekerasan perempuan dan anak

"Saat ini pelaku telah ditangkap dan berada dalam proses penanganan di kepolisian. Kita juga tidak boleh lupa, kekerasan seksual bukan hanya melukai fisik, tetapi juga meninggalkan trauma psikis yang panjang dan mengancam masa depan korban. Karena itu, layanan pemulihan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan," kata Arifatul Choiri Fauzi.

Lebih lanjut, Menteri PPPA meminta seluruh pihak untuk memperkuat peran dalam memberikan perlindungan serta menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.

"Kita harus bergerak bersama, tidak boleh ada lagi ruang kekerasan bagi anak dan perempuan. Pencegahan harus dimulai dari keluarga, diperkuat di sekolah, hingga komunitas agar perempuan dan anak benar-benar terlindungi. Saya juga menyampaikan empati yang mendalam kepada korban dan keluarganya. Pemerintah akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas, sekaligus memastikan korban memperoleh haknya untuk pulih dan melanjutkan kehidupan dengan aman," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi.

Baca juga: Menteri Arifah: Kolaborasi lintas sektor untuk perempuan dan anak Papua Selatan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |