Mentan: Pemerintah sangat berupaya jaga stok pangan demi masyarakat

2 hours ago 4
Mari kita lanjutkan perjuangan ini, menjaga stabilitas pangan, memberantas mafia, dan memastikan rakyat kecil tidak lagi terbebani.

Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah sedang sangat berupaya menjaga ketersediaan beras dan pangan demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Saya berpesan, jangan lagi ada keluhan soal beras dan stok pangan. Presiden langsung memerintahkan agar semua kebutuhan rakyat dipenuhi,” katanya dalam Gerakan Pangan Murah (GPM), di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Mentan menyebutkan beberapa langkah pun dilakukan, di antaranya dengan memberikan anggaran Rp1,6 triliun untuk kegiatan bongkar ratoon tebu dalam mendorong produksi gula.

Dari total anggaran itu, Jawa Timur mendapat alokasi Rp700 miliar lantaran 50 persen kebutuhan gula nasional diproduksi di provinsi ini, namun 86 persen tanaman tebunya rusak sehingga perlu dilakukan bongkar ratoon.

Bahkan luas tanam tebu juga meningkat signifikan yang tahun lalu hanya 5.000 hektare, kini sudah mencapai 15.000 hektare atau naik 200 persen.

“Dana sudah cair dan realisasi berjalan. Bantuan alat pertanian seperti traktor dan combine harvester juga terus disalurkan,” ujarnya.

Selain itu, saat ini pupuk sudah kembali disubsidi melalui program bantuan pertanian yang tahun ini anggarannya mencapai Rp9,95 triliun secara nasional serta bantuan benih senilai Rp200 miliar dengan Rp100 miliar di antaranya khusus Jawa Timur.

Mentan juga menginstruksikan Perum Bulog untuk membuka akses penuh ketersediaan beras murah, agar masyarakat dapat menikmatinya dengan mudah dan cepat melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Dalam GPM, masyarakat dapat membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga khusus Rp55.000 per kemasan lima kilogram.

Mentan menegaskan pihaknya juga akan selalu melindungi masyarakat dengan memberantas mafia pangan, seperti adanya kasus beras kualitas rendah yang dijual dengan harga premium.

Ia mengungkapkan dari sampel yang diambil Satgas Pangan diketahui terdapat pelanggaran serius, yakni beras dengan kualitas patahan 59 persen dijual sebagai premium, padahal seharusnya patahan maksimal hanya 15 persen.

Menurutnya, hal itu jelas merugikan rakyat karena harga beras yang seharusnya Rp12.000 per kilogram dijual Rp17.000 dan jika dibiarkan, maka mafia bisa meraup keuntungan hingga Rp10 triliun per bulan.

Begitu juga dengan minyak goreng, Mentan mengatakan Indonesia adalah produsen sawit terbesar di dunia dengan memasok 60 persen kebutuhan global, namun di dalam negeri justru sempat langka.

“Ini jelas ada yang tidak beres. Karena itu, pemerintah bersama Polri, TNI, dan Kejaksaan akan menindak tegas semua mafia pangan,” ujar Mentan.

Meski demikian, Mentan mengatakan saat ini stok pangan nasional berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah, dan bahkan menurut data internasional menyebutkan lompatan produksi pangan Indonesia termasuk terbesar kedua di dunia.

“Mari kita lanjutkan perjuangan ini, menjaga stabilitas pangan, memberantas mafia, dan memastikan rakyat kecil tidak lagi terbebani,” kata Mentan.

Baca juga: Mentan pastikan stok pupuk subsidi aman demi perkuat ketahanan pangan

Baca juga: Bapanas ingatkan perlunya manajemen stok pangan jelang akhir tahun

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |