Sektor keuangan China catat progres signifikan

2 hours ago 2

Beijing (ANTARA) - Sektor keuangan China telah mencatatkan kemajuan yang luar biasa selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), dengan nilai aset perbankan negara itu mencapai hampir 470 triliun yuan (1 yuan = Rp2.333) atau 66,2 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.607) pada akhir Juni 2025, menempati peringkat pertama secara global.

"China juga berhasil mempertahankan posisi sebagai pemilik cadangan devisa terbesar di dunia selama 20 tahun berturut-turut, dan menduduki peringkat kedua dalam hal pasar saham dan obligasi," kata Gubernur Bank Sentral China Pan Gongsheng dalam konferensi pers tentang kemajuan keuangan China selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, Senin (22/9).

Menurut Pan, China memimpin secara global dalam hal pembiayaan hijau, pembiayaan inklusif, dan pembiayaan digital, dan telah membentuk jaringan pembayaran dan penyelesaian lintas perbatasan mata uang renminbi (RMB) secara multisaluran, mudah diakses, aman, dan efisien.

Sementara layanan pembayaran seluler (mobile payment) China berada di jajaran terdepan secara internasional.

"Kualitas dan efisiensi layanan keuangan dalam mendukung ekonomi riil telah meningkat signifikan. Pinjaman untuk perusahaan-perusahaan teknologi kecil dan menengah di China tumbuh dengan tingkat rata-rata tahunan lebih dari 20 persen selama periode tersebut," ujarnya.

Pan menjelaskan bahwa pinjaman untuk usaha kecil dan mikro, serta inisiatif pembangunan hijau, juga tumbuh dengan rata-rata tahunan lebih dari 20 persen selama periode yang sama.

Kepala Administrasi Regulasi Keuangan Nasional (National Financial Regulatory Administration) China Li Yunze mengatakan bahwa sektor keuangan negara itu tumbuh semakin tangguh.

Dia juga menyatakan bahwa total aset industri perbankan dan asuransi China kini melampaui 500 triliun yuan, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 9 persen selama lima tahun terakhir, memperkuat posisinya sebagai pasar kredit terbesar di dunia dan pasar asuransi terbesar kedua di dunia.

"Institusi dana perwalian, manajemen kekayaan, dan manajemen aset asuransi mengawasi total dana hampir 100 triliun yuan, atau dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada akhir periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), ungkap Li.

Dia mengatakan bahwa dari 1.000 bank teratas di dunia, 143 di antaranya berasal dari China, dengan enam dari 10 posisi teratas diduduki oleh institusi-institusi China.

Operasional keuangan tetap stabil secara umum. Indikator-indikator regulasi utama seperti kredit macet, kecukupan modal, dan solvabilitas mengalami peningkatan yang stabil dan berada dalam kisaran sehat.

Li mengatakan penyelesaian aset bermasalah meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan dengan periode Rencana Lima Tahun ke-13.

Menurut dia, total gabungan modal dan cadangan terhadap risiko industri tersebut melampaui 50 triliun yuan, sehingga memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap berbagai tantangan.

"Selama lima tahun terakhir, sektor perbankan dan asuransi China telah menyalurkan dana baru senilai 170 triliun yuan untuk ekonomi riil melalui berbagai sarana, termasuk pinjaman, obligasi, dan ekuitas," ujar Li.

Perihal pasar saham Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China (China Securities Regulatory Commission/CSRC) Wu Qing menyampaikan dalam konferensi pers tersebut bahwa perusahaan-perusahaan teknologi kini menjadi proporsi yang lebih besar di pasar saham A-share, seiring dengan meningkatnya dukungan pasar modal China bagi inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Perusahaan teknologi mencakup lebih dari seperempat kapitalisasi pasar saham A-share, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar gabungan di sektor perbankan, layanan keuangan nonperbankan, dan real estat.

"Dan dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 90 persen perusahaan yang baru melantai di bursa saham merupakan perusahaan teknologi atau perusahaan dengan tingkat kecakapan teknologi yang tinggi," ujar Wu.

Wu menjelaskan reformasi di sisi investasi meraih terobosan yang signifikan, dan dana jangka menengah serta panjang memiliki nilai pasar gabungan sebesar 21,4 triliun yuan dalam saham A-share yang beredar per akhir Agustus 2025, meningkat 32 persen dari akhir 2020.

Terkait pasar valuta asing, wakil gubernur bank sentral China sekaligus kepala Administrasi Devisa Negara (State Administration of Foreign Exchange) China Zhu Hexin mengatakan dalam konferensi pers tersebut bahwa nilai cadangan devisa China konsisten berada di atas 3 triliun dolar AS sejak dimulainya Rencana Lima Tahun ke-14.

Zhu mengatakan neraca pembayaran internasional pada dasarnya tetap stabil, dan rasio surplus transaksi berjalan terhadap produk domestik bruto (PDB) masih berada dalam kisaran wajar.

"Investasi dan pembiayaan lintas perbatasan dua arah tetap aktif, dengan institusi dan individu asing memegang lebih dari 10 triliun yuan dalam bentuk saham, obligasi, simpanan, dan pinjaman dalam negeri per akhir Juli 2025," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa total penerimaan dan pembayaran lintas perbatasan mencapai 14 triliun dolar AS pada 2024, naik 64 persen dari angka pada 2020.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |