Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) Stella Christie mengatakan Sekolah Garuda dapat diakses oleh anak-anak dari semua kalangan, termasuk masyarakat miskin.
"Sekolah Garuda berkomitmen memberikan akses kepada mereka yang paling berprestasi dari kalangan manapun, termasuk dari keluarga miskin," kata Stella Christie di Jakarta, Selasa.
Sekolah Garuda ditujukan untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di kancah global dan masuk ke perguruan tinggi ternama.
Sekolah ini memiliki konsep sekolah berasrama dengan fasilitas modern, bertujuan untuk mempercepat pembangunan SDM berkualitas dan memutus rantai kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.
Stella Christie menyampaikan bahwa Sekolah Garuda menerima siswa berprestasi dari keluarga menengah, bahkan keluarga mampu.
Baca juga: Wamen Stella: Rekrutmen guru Sekolah Garuda ketat dan berbasis data
Sekolah ini menerapkan dua skema pembiayaan, yakni 80 persen siswanya akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, sedangkan 20 persen sisanya berbayar.
"Agar mereka yang berprestasi, tetapi dari keluarga yang mampu berbayar tetap bisa bersekolah di Sekolah Garuda. Tapi tentu saja karena mereka mampu berbayar, tidak perlu negara membayar mereka," kata Stella Christie.
Stella menambahkan siswa dari Sekolah Rakyat bisa melanjutkan ke Sekolah Garuda, selama mereka berprestasi dan memenuhi kriteria.
"Kita berharap ini ada kelengkapan dan kesinambungan. Mereka yang berasal dari Sekolah Rakyat tetapi berprestasi sangat mungkin untuk melanjutkan ke SMA di Sekolah Garuda," kata dia.
Sekolah Garuda yang merupakan salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, akan menjadi pelengkap dari Sekolah Rakyat.
"Sekolah Garuda melengkapi Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi mereka yang berasal dari desil miskin ataupun miskin ekstrem," katanya.
Sekolah Garuda terdiri dari Sekolah Garuda baru dan Sekolah Garuda transformasi.
Baca juga: Kemendiktisaintek siapkan dana abadi guna keberlanjutan Sekolah Garuda
Untuk tahun ini, Kemendikti Saintek telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Keempatnya berlokasi di NTT, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara Sekolah Garuda transformasi saat ini sudah ada 12 sekolah.
"Siswa kelas 12 di sekolah-sekolah itu tahun ini sudah beberapa terpilih untuk mendapatkan beasiswa. Sementara siswa kelas 11 dan kelas 12 akan mengikuti pengayaan," kata Stella.
Ia mengatakan perbedaan Sekolah Garuda dengan SMA pada umumnya, adalah pada pembelajarannya secara keseluruhan.
"Ada tiga pilar tujuan dari Sekolah Garuda, yakni pemerataan akses, inkubator pemimpin bangsa, prestasi akademik, serta pengabdian kepada masyarakat. Jadi satu yang sangat menonjol dari Sekolah Garuda ini adalah pengabdian kepada masyarakat. Ini akan menjadi bagian yang sangat penting di dalam Sekolah Garuda," kata Stella.
Baca juga: Sekolah Garuda siapkan generasi unggul dengan kuota beasiswa 80 persen
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.