Mensos wujudkan pemberdayaan untuk membangun bangsa lewat Desa Talaga

3 months ago 12
Kami berkomitmen, mari daerah ini kita bikin bersih, nyaman sebagai langkah kecil di lingkungan kita untuk membangun Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mewujudkan model pemberdayaan masyarakat untuk membangun bangsa melalui pengembangan Desa Talaga di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Jumat, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menjelaskan peran aktif pihaknya yang bersinergi dengan masyarakat, lembaga filantropi, dan berbagai pihak lain, berhasil mengubah desa yang sebelumnya kumuh, miskin sanitasi, dan minim fasilitas dalam kurun waktu lima bulan.

“Kami berkomitmen, mari daerah ini kita bikin bersih, nyaman sebagai langkah kecil di lingkungan kita untuk membangun Indonesia,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.

Perubahan itu, kata dia, dimulai sejak Desember 2024, saat Kemensos bersama pilar sosial, TNI-Polri, Dinas Sosial, dan masyarakat, setempat menggelar kerja bakti membersihkan sungai.

Upaya itu pun berlanjut dengan pembangunan berbagai fasilitas dasar dan program pemberdayaan.

Baca juga: Mensos tinjau kawasan kumuh yang jadi taman edukasi di Kota Serang

Ia menyebutkan salah satu tonggak pentingnya adalah pembangunan 22 Rumah Sejahtera Terpadu (RST) atas kerja sama antara Kementerian Sosial (Kemensos) dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV.

Rumah-rumah yang sebelumnya tidak layak huni karena atap bocor, lantai tanah, tanpa kamar mandi, kini berdiri kokoh dan layak dihuni.

Tidak hanya tempat tinggal, Mensos mengatakan warga juga mendapatkan bantuan perlengkapan rumah tangga untuk empat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), termasuk kasur, kompor, dan gas senilai total Rp29 juta lebih.

Guna meningkatkan kualitas sanitasi, Kemensos dan Human Initiative (HI) pun turut membangun MCK Komunal untuk 82 keluarga, serta memperbaiki 60 MCK dan 25 septic tank.

Baca juga: Kemensos bangun 22 RST tangani rumah tak layak huni di Desa Telaga

Sementara di bidang ekonomi, pihaknya juga mendorong kreativitas warga dengan menggandeng Yayasan Kumala.

Warga setempat mendapatkan pelatihan untuk mengolah pelepah pisang menjadi kertas daur ulang yang dibuat menjadi goodie bag dan produk lain bernilai jual.

Hasilnya, kata dia, para perajin bisa memperoleh penghasilan harian antara Rp100.000 hingga Rp150.000.

Guna memperkuat komunitas, lanjutnya, Community Center juga dibangun sebagai ruang interaksi sosial, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat.

Ia pun menegaskan Desa Talaga menjadi cerminan semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat ala Kemensos, yakni membangun bangsa dari desa, dengan cara memuliakan warganya.

Baca juga: Desa Talaga bukti sinergi lintas kementerian entaskan kemiskinan

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |