Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengapresiasi kerja cepat Basarnas dalam mengevakuasi korban selamat dalam musibah robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kami menyaksikan sendiri bagaimana kepala Basarnas dan tim bekerja sungguh-sungguh. Itu patut diapresiasi," kata dia setelah menyaksikan langsung proses evakuasi seorang korban selamat dari musibah itu bernama Haikal di Ponpes Al-Khoziny Buduran di Sidoarjo, Rabu.
Ia tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB disambut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
Gus Ipul --sapaan akrab Mensos Syaifullah Yusuf-- yang mengenakan helm pengaman tampak berdialog dan memberi semangat kepada tim SAR bekerja dengan penuh kehati-hatian di tengah reruntuhan beton bertulang.
Ia mengatakan medan yang berat membuat penyelamatan harus dilakukan dengan hati-hati, terlebih di bawah reruntuhan diperkirakan masih ada beberapa santri yang terjebak.
Baca juga: Basarnas temukan 15 titik korban di bawah runtuhan Ponpes Al Khoziny
Kepala Basarnas Marsekal Madya Mohammad Syafii menjelaskan bahwa tim SAR telah mendeteksi beberapa titik lokasi korban. Pada Rabu ini, dua korban berhasil dievakuasi dan satu dalam kondisi hidup, yakni Haikal, sedangkan satu lainnya ditemukan meninggal dunia.
“Saat ini, ada beberapa titik yang kami deteksi. Alhamdulillah, dua korban berhasil dievakuasi hari ini. Mohon doa dan dukungan semua pihak,” ujarnya.
Sebelumnya, tiga korban meninggal telah teridentifikasi, yakni Maulana Alfan Ibrahim (13), Mochammad Mashudulhaq (14), dan Muhamad Soleh (22).
Selama masa tanggap darurat, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Basarnas, BNPB, pemerintah daerah, dan provinsi, menyalurkan berbagai bantuan darurat. Bantuan mencakup selter, dapur umum, air bersih, kasur, selimut, pakaian, obat-obatan, hingga 1.200 paket makanan siap saji, 500 paket makanan anak, 170 selimut, 150 kasur lipat, 150 family kit, dan tenda serbaguna.
Selain itu, Kemensos menurunkan tim layanan dukungan psikososial.
“Kami mendatangkan psikolog untuk mendampingi keluarga korban agar lebih kuat menghadapi situasi sulit ini. Mudah-mudahan bisa membantu,” ucap Gus Ipul, dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta.
Bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran roboh pada Senin (29/9), sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri menunaikan Shalat Asar. Diduga, pengecoran lantai empat yang dilakukan sebelumnya membuat fondasi tak mampu menahan beban sehingga bangunan ambruk hingga ke lantai dasar dan menimpa para santri.
Baca juga: Mensos: Bantuan disalurkan bagi keluarga santri korban gedung ambruk
Baca juga: Basarnas kembali evakuasi dua korban runtuhan Ponpes Al Khoziny
Baca juga: Basarnas prioritaskan suplai oksigen korban Al Khoziny di reruntuhan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.