Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang saat ini bertugas sebagai Ketua Panitia Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, kembali mengevaluasi gladi kotor ke-2 Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Selepas mengikuti seluruh rangkaian upacara saat gladi, Prasetyo kemudian menilai kesiapan menuju hari H, yaitu pada Minggu, 17 Agustus 2025, per hari ini mencapai sekitar 70 persen.
"Alhamdulillah, baru saja selesai kita gladi yang kedua. Tentu tadi sepintas kita perhatikan semakin mendekati sempurna dibandingkan dengan kemarin ya. Meskipun demikian, tetap masih ada beberapa hal yang harus kita perbaiki ya," kata Prasetyo Hadi saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Pras, begitu sapaan populernya, kemudian menjelaskan beberapa hal yang perlu diperbaiki setelah meninjau gladi kotor ke-2 hari ini, di antaranya ketepatan waktu antara pertunjukan yang satu dengan yang lain. "Itu perlu untuk terus kita sempurnakan," kata Pras.
Kemudian, Pras juga menyebut atraksi flypast dari armada pesawat TNI Angkatan Udara yang juga perlu disempurnakan pengaturan waktunya.
"Mau kita atur, supaya waktu dan koordinatnya jauh lebih pas supaya lebih bagus, enak kan untuk ditonton," kata Prasetyo Hadi.
Berbagai persiapan menjelang upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia digelar sejak Selasa (12/8) di Istana Merdeka.
Baca juga: Istana minta nantikan "surprise" saat HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka
Sebanyak 76 calon anggota Paskibraka Nasional beserta pasukan gabungan petugas upacara yang terdiri atas prajurit TNI dan anggota Polri berlatih bersama-sama pasukan Satuan Musik (Satsik) dan seluruh penampil, termasuk atraksi flypast pesawat-pesawat TNI AU yang melintas di atas Istana Merdeka.
Prasetyo, selaku ketua panitia, mengikuti prosesi gladi di Istana Merdeka, sejak Selasa hingga hari ini.
Peringatan HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka pada hari Minggu mendatang diawali dengan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI pada pagi hari. Upacara itu diikuti ribuan peserta yang sebagian besar merupakan masyarakat umum. Kemudian, selepas upacara, acara dilanjutkan dengan pertunjukan, yang disebut Pras, kemungkinan ada 1.000 lebih penampil.
"Banyak sekali, karena memang juga masukan atau ide itu juga dinamis ya, ada yang kemudian mengusulkan, ditambahkan ini. Bagi kami, panitia, sepanjang itu bisa diakomodir tidak mengganggu acara inti atau pokok gak ada masalah, karena toh semua ingin ikut berpartisipasi," kata Ketua Panitia Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Prasetyo Hadi.
Baca juga: Mensesneg minta maaf bila gladi Upacara 17 Agustus timbulkan kemacetan
Selepas upacara dan rangkaian pertunjukan di pelataran Istana Merdeka, panitia peringatan HUT RI juga akan menggelar Pesta Rakyat di halaman tengah Istana Kepresidenan RI, yang diperuntukkan kepada masyarakat umum peserta upacara. Pesta Rakyat itu akan menjadi yang pertama kali digelar di Istana Kepresidenan RI dalam rangkaian HUT RI.
Nantinya, panganan-panganan khas dari berbagai daerah akan disajikan gratis untuk masyarakat. Istana juga mengundang pelaku UMKM dan pedagang makanan yang biasanya menjajakan dagangannya di sekitar Istana untuk ikut berpartisipasi dalam acara Pesta Rakyat tersebut.
Kemudian pada sore harinya, Upacara Penurunan Bendera Merah Putih digelar yang akan diikuti juga oleh ribuan masyarakat, yang sebagian besar masyarakat umum.
Di luar Istana Merdeka, kata Prasetyo, Istana juga menggelar Pesta Rakyat yang berlangsung sejak pagi sampai malam hari di Monas.
Baca juga: Istana evaluasi Paskibraka saat gladi kotor, ada yang masih grogi
Baca juga: 16.000 tamu diundang hadiri HUT ke-80 RI di Istana Merdeka-Jakarta
Baca juga: Istana tak wajibkan masyarakat kenakan baju adat saat hadiri upacara
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.