Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyatakan bahwa gerai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih akan dikelola dengan pola ritel modern.
Saat berbicara dalam Bisnis Indonesia Group Conference, di Jakarta, Senin, Menkop mengatakan barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di gerai Kopdes Merah Putih sebagian akan dipasok melalui kerja sama dengan swasta dan BUMN, sementara sebagian besar akan diproduksi langsung oleh masyarakat desa.
"Sudah waktunya, Indonesia kembali menjadi bangsa produsen," ujar Menkop dikutip dari keterangan persnya.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan Kopdes Merah Putih tidak hanya berfungsi sebagai jaringan distribusi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun lini bisnis dalam rangka kemandirian pangan dan energi nasional.
“Kedaulatan pangan itu impornya dikurangi. Semua barang harus dari sumber daya alam kita sendiri, diproses sendiri, dibiayai sendiri. Itu yang dinamakan kedaulatan pangan dan energi,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Kopdes Merah Putih akan mendorong munculnya industri pascapanen, seperti pengeringan hasil panen dengan dryer atau pengering dan penyimpanan buah serta produk pertanian.
Hasil tangkapan ikan nelayan pun dapat disimpan di fasilitas gudang berpendingin atau cold storage. Tak hanya itu, ia menyebut Kopdes Merah Putih bisa menyediakan solar dan es batu untuk kebutuhan melaut.
Menkop menekankan Kopdes Merah Putih mempunyai tiga fungsi utama. Pertama, sebagai penyalur dan penjual barang kebutuhan pokok.
Kedua, sebagai offtaker atau pengumpul hasil produk masyarakat desa, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, hingga perikanan.
Ketiga, menjadi instrumen paling bawah untuk mengefektifkan program pemerintah pusat, termasuk penyaluran bansos, BLT, bantuan pangan non-tunai, serta barang-barang bersubsidi seperti pupuk, elpiji 3 kilogram, dan minyak goreng.
Baca juga: Mendes: Kopdes Merah Putih bermanfaat penuhi kebutuhan pokok warga
Baca juga: Kemenkop minta pengurus Kopdes Merah Putih gali potensi pertanian
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































