Mendiktisaintek puji & dukung inovasi alat pendeteksi kecemasan Itera

4 weeks ago 11
Prototipe ini saya rasa akan sangat bagus dikembangkan dan dihilirkan sebagai suatu produk yang memiliki nilai tambah dan menjawab persoalan di masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mendukung pengembangan inovasi alat pendeteksi kecemasan yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera).

"Prototipe ini saya rasa akan sangat bagus dikembangkan dan dihilirkan sebagai suatu produk yang memiliki nilai tambah dan menjawab persoalan di masyarakat, menggerakkan ekonomi masyarakat, bahkan menjadi substitusi produk impor," kata Mendiktisaintek Satryo melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

Mendiktisaintek menekankan riset dan inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi harus mampu menjawab permasalahan masyarakat, dimana produk-produk riset jangan hanya berhenti sebatas prototipe, namun harus bisa dihilirkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ia juga menilai langkah yang dilakukan Itera merupakan upaya cemerlang dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baca juga: Rektor Itera paparkan inovasi unggulan kepada Mendiktisaintek

"Saya rasa ini akan sangat bagus untuk ekonomi kreatif kita dengan mengurangi bahan baku impor. Sekarang kita berkreasi, tapi masih ada yang menggunakan bahan baku impor. Kalau bisa, kitalah yang mengekspor bahan baku itu nantinya," ujar Mendiktisaintek Satryo.

Sementara Rektor Itera I Nyoman Pugeg Aryantha memaparkan alat deteksi yang dikembangkan berbasis data besar (big data) ini diklaim mampu mendeteksi gangguan kecemasan yang dialami seseorang. Alat ini diharapkan dapat digunakan sebagai deteksi dini gangguan kecemasan.

"Melalui inovasi ini Itera dapat mencegah, menangani, dan memfasilitasi para mahasiswa yang mengalami gangguan-gangguan kecemasan, bersama para psikolog. Alat ini di kembangkan berbasiskan big data. Dalam aplikasinya, produk inovasi Itera ini menggunakan tiga parameter pendeteksi kecemasan," kata Nyoman Pugeg.

Baca juga: Mahasiswa Itera kembangkan alat deteksi kantuk pada kendaraan berat

Nyoman Pugeg menjelaskan alat tersebut bekerja dengan mendeteksi sejumlah parameter yang digunakan, antara lain kualitas air pada kulit atau konduktansi kulit, detak jantung, dan temperatur.

Ia melanjutkan parameter ini membaca ekspresi tubuh melalui senyawa kimia yang terkandung di dalam keringat, yang kemudian terbaca dan dianalisis oleh sensor. Hasil analisis gabungan tiga parameter tersebut yang kemudian menjadi acuan mendeteksi kecemasan pada manusia.

Pada tahap selanjutnya, ungkap Nyoman Pugeg, alat tersebut akan dilengkapi dengan parameter berbasis ekspresi wajah, sehingga dapat membaca bagaimana perubahan profil wajah yang terjadi ketika direkam dalam waktu satu menit.

"Banyak produk inovasi yang sudah dipatenkan. Harapannya produk-produk ini dapat dihilirkan dan menjadi penopang ekonomi kreatif," tutur Nyoman Pugeg.

Baca juga: Mahasiswa Itera kembangkan alat deteksi kelainan tulang belakang

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |