Pejabat Kemenpar jelaskan alasan kenaikan biaya masuk Curug Nangka

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pejabat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjelaskan bahwa penaikan harga tiket masuk ke objek wisata Curug Nangka di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, antara lain ditujukan untuk mendukung upaya pelindungan ekosistem serta pengembangan pariwisata berkelanjutan.

"Kementerian Lingkungan Hidup, KLHK, itu untuk melindungi ekosistem. Kalau di kita, itu adalah fokus ke pariwisata yang berkelanjutan," kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto di Jakarta, Jumat.

Dia juga mengemukakan pentingnya penerapan regulasi terkait perizinan pelaksanaan kegiatan wisata dalam upaya pengembangan usaha pariwisata berkelanjutan.

Harga tiket masuk ke Curug Nangka diwartakan naik dari Rp32 ribu menjadi Rp54.400 per orang pada akhir pekan dan dari sekitar Rp22 ribu menjadi Rp37 ribu per orang pada hari biasa.

Di platform media sosial X, orang-orang menduga kenaikan harga tiket masuk ke objek wisata itu berkaitan dengan praktik pungli.

Baca juga: NTB kembangkan pariwisata berbasis ekologi di Teluk Saleh

Baca juga: Kemenpar berupaya wujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan

Mengenai perkara pungli dalam usaha pariwisata, Hariyanto mengemukakan bahwa perilaku buruk itu antara lain muncul karena tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah mengenai usaha kepariwisataan.

Menurut dia, kementerian berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengatasi praktik pungli di daerah wisata.

"Salah satu yang konkret adalah kita memastikan dengan aparat penegak hukum, khususnya polisi, itu melalui kerja sama yang sudah ada ditingkatkan lagi," katanya.

Baca juga: Ombudsman RI kaji dugaan malaadministrasi di bidang pariwisata

Baca juga: Wamenpar: Inisiatif penanganan sampah dukung pariwisata berkelanjutan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |