Dubes Ukraina: 'Diplomasi di masa perang jauh lebih menantang'

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Ukraina, Vasyl Hamianin, mengakui bahwa menjalankan diplomasi di tengah konflik antara negaranya dan Rusia merupakan tantangan yang jauh lebih besar karena harus dilakukan dengan cepat dan efisien.

"Diplomasi masa perang selalu lebih menantang daripada diplomasi masa damai karena beberapa alasan," katanya dalam acara perpisahan untuk akhir tugasnya yang diadakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI) di Jakarta, Jumat.

Dubes Vasyl mengatakan salah satu alasan masa perang menjadi lebih menantang bagi diplomat adalah karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berdiskusi dan mengumpulkan pendapat.

"Anda tidak punya waktu untuk itu, karena perang adalah sesuatu yang mengancam keberadaan negara Anda. Jadi, Anda harus melakukan semuanya dengan sangat cepat dan sangat efisien," katanya.

"Setiap hari bisa menjadi hari terakhir bagi negara Anda. Itulah sebabnya bagi kami, bagi para diplomat Ukraina di seluruh dunia, menjadi diplomat masa perang berarti mampu berkontribusi bagi kelangsungan hidup negara," tambah dia.

Kemudian, selama masa perang, para diplomat juga harus memastikan bahwa mereka harus memperoleh dukungan dari mitra.

"Anda harus memastikan Anda memperoleh dukungan bahkan dari negara-negara yang sebelumnya tidak begitu bersahabat dan dekat dengan Anda. Tetapi dengan membuktikan, dengan membujuk, dengan mengatakan kebenaran, Anda pada dasarnya membuat mereka berbalik atau mengubah pandangan mereka tentang perang," kata Vasyl lebih lanjut.

Dubes Ukraina itu juga mengaku bahwa menjadi duta besar di masa perang juga membuat dirinya selalu merasa di bawah tekanan karena keluarganya berada di medan perang.

Tidak hanya keluarga, tetapi rakyat Ukraina juga setiap hari harus berhadapan dengan bahaya dan dampak dari perang yang sedang berlangsung.

"Jadi, diplomasi masa perang adalah masalah kelangsungan hidup bagi para diplomat, bagi negara, bagi rakyat, dan bagi orang-orang yang mereka cintai," demikian katanya.

Baca juga: Peringati 1.000 hari invasi Rusia, Dubes: Semoga segera jadi sejarah

Baca juga: Dubes berharap pemain besar industri RI berinvestasi di Ukraina

Baca juga: Dubes Ukraina sebut masyarakat internasional bisa hentikan perang

Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |