Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan guna memperluas jangkauan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pihaknya mempersiapkan sistem pendaftaran offline yang dapat disinkronkan dengan database melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dan gandeng Kemenkomdigi untuk akses internet.
Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes mengatakan di Jakarta, Jumat, bagi publik yang tidak punya gawai pintar sama sekali, dapat langsung ke puskesmas membawa identitas berupa KTP dan nanti dibantu pendaftarannya.
"Jadi ada dua sistem sebenarnya yang digunakan. Satu yang buat masyarakat menggunakan SatuSehat mobile dan satu lagi yang diinput hasilnya di faskes tadi menggunakan ASIK," kata Setiaji.
Baca juga: Kemenkes: ikuti cek kesehatan gratis di domisili masing-masing
Namun demikian pihaknya tetap menganjurkan publik untuk tetap mendaftar melalui SatuSehat mobile atau WhatsApp, agar puskesmas mengetahui siapa yang akan dilayani saat tiba masyarakat di lokasi.
Dia menyebutkan terdapat tiga jenis notifikasi yang akan diberikan. Pertama, pengingat 30 hari menjelang ulang tahun, kemudian notifikasi untuk mengecek status kepesertaan BPJS.
"Kemudian H-7. Di situ nanti, masyarakat sudah bisa mulai mendaftar puskesmas mana yang akan dituju untuk melakukan pendaftaran dan keluarlah nomor tiketnya. Kemudian H-4 dan H-1 untuk reminder," ucapnya.
Baca juga: Prabowo pilih kunjungan senyap untuk program cek kesehatan gratis
Dia menyebutkan sebagai tanda pengenal diri saat pemeriksaan di puskesmas, publik dapat membawa KTP serta menunjukkan nomor tiket masuk yang didapatkan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Adita Irawati mengatakan beragam opsi mendaftar PKG yang ditawarkan oleh Kemenkes adalah realisasi dari perintah Presiden Prabowo Subianto untuk betul-betul memberikan manfaat pada publik di semua aspek dan dalam pelaksanaannya diminta untuk tidak menyulitkan publik.
Adita menyebutkan inisiatif ini adalah langkah preventif guna memitigasi risiko kesehatan yang dapat menjadi lebih parah. Hal ini, katanya, adalah untuk memastikan kesiapan generasi emas menyambut tahun 2045.
"Ada 8 misi dan kalau kita lihat di misi keempat ini tertuang dengan jelas bahwa dalam rangka mewujudkan visi, kita harus memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan kita lihat salah satunya adalah kesehatan," kata Adita.
Baca juga: Prabowo putuskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis berjalan 10 Februari
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025