Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memaparkan tiga strategi utama yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang merata, tanpa kesenjangan akses untuk semua anak di Indonesia.
Dalam kegiatan Sapa Murid SMK 2025 di Jakarta, Rabu, Mendikdasmen memaparkan strategi pertama adalah metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk menjangkau anak-anak yang tinggal di wilayah yang memiliki keterbatasan geografis.
"Anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah yang secara geografis memang tidak mudah dijangkau, mereka bisa tetap belajar melalui pembelajaran jarak jauh," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Strategi berikutnya, kata dia, melalui pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan melalui berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di masyarakat, dimana mereka dapat menempuh jenjang pendidikan SD, SMP, SMA melalui jalur Paket A, Paket B, dan Paket C.
Baca juga: Mendikdasmen ungkap 6 keterampilan yang harus dikuasai anak Indonesia
Ketiga, lanjutnya, melalui pembangunan sekolah satu atap, dimana dalam satu bangunan sekolah memiliki dua atau tiga jenjang pendidikan.
"Tentu jam masuknya diatur sedemikian rupa supaya mereka tetap bisa belajar dan ini adalah cara kami untuk bagaimana agar anak-anak Indonesia berkesempatan untuk memperoleh pendidikan," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Meski demikian ia menekankan pendidikan itu tidak hanya belajar di sekolah (schooling), tetapi juga learning atau belajar yang bisa dilakukan di mana saja.
"Sehingga, anak-anak juga bisa belajar di tempat-tempat kursus, di tempat-tempat pelatihan untuk mereka punya keterampilan-keterampilan dalam bidang-bidang tertentu, yang memungkinkan mereka untuk bisa memasuki dunia kerja atau bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan," ungkap Mendikdasmen.
Baca juga: Gelar senam bersama serentak, Kemendikdasmen terima penghargaan MURI
Ia mengingatkan kepada seluruh siswa di Indonesia untuk senantiasa memiliki cita-cita yang mulia, sebab hal tersebut nantinya akan mengarahkan diri masing-masing untuk menjadi lebih baik.
Di samping itu ia juga menyemangati seluruh siswa bahwa tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan di dunia ini asalkan setiap orang mau berusaha dan berjuang.
"Jangan mengatakan tidak bisa, karena begitu kita mengatakan tidak bisa, kita mengalami namanya mental block, yang dengan mental block itu kita tidak memiliki semangat juang, tidak memiliki motivasi," ucap Mendikdasmen.
"Ini bukan soal anda itu sudah sebagus apa, tapi yang penting adalah Anda ingin menjadi lebih baik lagi. Semua hal itu akan bisa kita capai dengan bertahap. Kita semua sering terpesona dengan Tembok Cina, bangunan yang merupakan bagian dari wonder of the world atau keajaiban dunia. Tapi orang sering lupa, bahwa Tembok Cina yang sudah berdiri ratusan, bahkan ini ribuan tahun yang lalu itu, pembangunannya dimulai dari satu batu saja," tutur Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan skema PJJ bagi warga minim akses pendidikan
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.