Mendagri minta kepala daerah gunakan otoritas atasi persoalan TBC

3 weeks ago 5
Ini menjadi tanggung jawab kita semua, pusat dan juga daerah. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu tolong (persoalan TBC segera diatasi), ini masalah nyawa

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala daerah, meliputi gubernur, bupati, dan wali kota, untuk menggunakan otoritas serta kewenangan yang dimiliki dalam mengatasi persoalan tuberkulosis (TBC).

Hal itu disampaikan Tito saat memimpin Forum 8 Gubernur Percepatan Eliminasi Tuberculosis (TBC) di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa.

“Mohon kepada rekan-rekan kepala daerah yang memiliki power, otoritas, kebijakan, sumber daya, lebih serius menangani ini,” kata Tito dalam keterangannya.

Ia mengatakan penyakit tersebut masih menjadi masalah utama yang dialami sejumlah masyarakat di Indonesia dan pemerintah pusat terus berupaya mengatasinya.

"Bapak Presiden memberikan atensi yang sangat serius mengenai penanganan masalah tuberkulosis/TBC ini membutuhkan keseriusan kita,"ujarnya

Penanganan TBC, kata Tito, semestinya dapat dilakukan lebih intensif melalui kerja sama lintas sektor, khususnya di daerah, apalagi Indonesia pernah menghadapi kasus yang lebih berat yakni saat pandemi COVID-19.

Baca juga: Wamenkes tinjau pelaksanaan skrining TB dan CKG di puskesmas Ternate

Saat itu, bahkan vaksin untuk COVID-19 belum ditemukan, namun berkat kerja keras semua pihak secara simultan, maka pandemi tersebut dapat dikendalikan secara cepat dan efisien.

Dalam konteks penyakit TBC, khususnya terkait ketersediaan vaksin, penanganan telah lama diketahui, karena itu upaya vaksinasi perlu terus digencarkan agar kasus TBC dapat ditekan.

Ia menekankan, penanganan TBC merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian semua pihak, khususnya pemerintah daerah (Pemda).

Menurut Global Tuberculosis Report 2024, diperkirakan dalam 200 tahun terakhir terjadi 1 miliar kematian secara global akibat TBC. Masih menurut data tersebut, pada 2024 kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 1.090.000 kasus dengan angka kematian sebesar 125.000.

Mendagri berharap momentum acara kali ini dapat menjadi pemicu bagi semua pihak, khususnya Pemda, untuk bersama-sama mengatasi TBC. Ia meminta semua daerah, khususnya delapan pemerintah provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memaksimalkan penanganan TBC.

Baca juga: Kemendagri minta Pemda bertindak nyata atasi masalah TBC

Ia mengaku bakal menggelar rapat rutin untuk memantau perkembangan Pemda dalam menangani persoalan tersebut. “Ini menjadi tanggung jawab kita semua, pusat dan juga daerah. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu tolong (persoalan TBC segera diatasi), ini masalah nyawa,” tuturnya.

Adapun dalam acara tersebut, sebanyak delapan provinsi menyampaikan komitmennya dalam mempercepat penanganan TBC. Pernyataan komitmen tersebut dibacakan oleh Gubernur Banten Andra Soni yang diikuti oleh para kepala daerah lainnya.

Turut hadir pada forum tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf Kepresidenan A. M. Putranto, serta Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat Sekretariat Dukungan Kabinet Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) M. Amperawan.

Hadir pula Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, serta Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |