Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024 Sandiaga Salahuddin Uno yang telah menjalin kemitraan dengan United Media Asia (UMA) bernilai kurang lebih Rp5 triliun yang akan dikucurkan untuk subsektor ekonomi kreatif yakni film.
"Jadi Pak Sandiaga Uno setelah berdedikasi dan aktif di pemerintahan, sekarang kembali menjadi pengusaha nasional. Dan saya kira beliau sangat tepat untuk berinvestasi di bidang kebudayaan, di bidang ekonomi kreatif, di bidang pariwisata," ujar Menbud di Jakarta, Selasa.
Fadli mengatakan bahwa film merupakan media yang menjadi ekspresi dan instrumen budaya dan dekat dengan masyarakat dunia secara luas.
Baca juga: Menbud dukung ekosistem film Indonesia lewat Dana Indonesian
"Film adalah salah satu platform media, satu instrumen budaya, bahkan ekspresi budaya yang sangat dekat dengan publik dunia. Sangat dekat dengan globalisasi," ujarnya.
Fadli bersyukur, pasalnya, kini film Indonesia kian berjaya di negeri sendiri, ia mencatat penonton film produksi Indonesia kini mencapai 67-70 persen di teater bioskop.
Pada kesempatan yang sama, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa hingga kini sejumlah investor asing dan domestik yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang perfilman mencapai 200-250 juta dolar AS, nilai ini diperkirakan masih akan terus meningkat hingga maksimal sebesar 300 juta dolar AS.
"(UMA) mendorong agar beberapa investor asing yang memberikan komitmen karena masih bergerak tapi sekitar 200-250 juta dolar AS dan dengan harapan total 300 juta dolar AS dari Indonesia dan internasional yang akan diinvestasikan di sini," katanya.
Baca juga: Menbud: Film jadi diplomasi dan citra perkembangan budaya Indonesia
Sandiaga menambahkan bahwa dana investasi yang diterima akan dikelola untuk pengembangan film dalam negeri dari sisi kualitas termasuk penyerapan SDM industri film yang diperkirakan satu film mampu menyerap hingga 300 orang.
Harapan lain yakni, dana ini mampu meningkatkan dan mempertahankan capaian film lokal yang menghiasi layar bioskop sebesar 65 persen.
"Kita harus go global," katanya.
Ke depan, katanya, kerja sama ini akan terbuka dengan berbagai pihak agar film-film besar luar negeri dapat berproduksi di Indonesia di beberapa lokasi yang berpotensi mengangkat budaya seperti di Bali, Lombok, Jawa Barat dan beberapa wilayah lain.
Chief Commercial Officer UMA Anka Zumi menambahkan bahwa dana ini tidak hanya mendorong lahirnya karya kreatif berkelas dunia, tapi juga memperkuat pendidikan, infrastruktur, dan tenaga kerja kreatif yang akan menentukan masa depan bangsa.
Baca juga: Menbud beri dukungan bagi insan film ke festival Cannes
Dalam pengelolaannya, dana ini akan melibatkan BUMN seperti PFN dan Danantara dalam berbagai proyek berdampak tinggi, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan setelah tanggal 20 Mei 2025.
Selain itu, inisiatif ini diperkirakan akan menarik mitra strategis dari sektor media, keuangan, pendidikan, dan teknologi, baik dari dalam maupun luar negeri, sekaligus memperluas jangkauan budaya Indonesia ke panggung dunia.
Dana ini akan difokuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang mampu bersaing secara global.
Investasi akan diarahkan pada produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur, mulai dari film dan serial televisi berkualitas tinggi, platform digital, pelatihan vokasi, hingga pusat inovasi.
Baca juga: Menbud hadirkan program untuk kembangkan industri film nasional