Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan revitalisasi badan pelatihan kerja (BLK) difokuskan pada transformasi kurikulum dan metode pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri dan sejumlah program prioritas pemerintah.
“Transformasi tersebut meliputi penerapan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pelatihan koperasi berupa peningkatan kompetensi pengurus Koperasi Merah Putih melalui BLK, serta pelatihan kompetensi hijau (green competencies),” kata Menaker Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Optimalisasi fungsi BLK ini, lanjut Menaker, merupakan salah satu solusi sekaligus tantangan strategis yang dihadapi sektor ketenagakerjaan Indonesia.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan Kemnaker pun terus melakukan berbagai upaya kolaborasi dan kerja sama lintas sektor dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung pelaksanaan program-program nasional.
Hasil dari kolaborasi tersebut antara lain diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 21 kementerian/lembaga, 12 pemerintah daerah dan 35 mitra pembangunan.
Adapun tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menyiapkan talenta unggul yang siap bekerja dalam program-program nasional, serta menghasilkan SDM yang secara langsung mendukung penciptaan lapangan kerja.
“Jadi kami membangun sinergi bersama. Harapannya, solusi atas persoalan ketenagakerjaan dapat dilakukan dengan bergerak bersama kementerian dan lembaga lain,” ujar Yassierli.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dalam strategi penciptaan lapangan kerja, Kemnaker mengedepankan empat pendekatan utama.
“Yakni kolaborasi lintas kementerian dan sektor, program pemagangan (apprenticeship), kewirausahaan, serta Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional,” kata dia.
Sementara itu, dari sisi kelembagaan, Kemnaker terus melakukan transformasi tata kelola internal sebagai fondasi pelayanan publik yang bersih dan profesional.
“Reformasi birokrasi di lingkungan Kemnaker yang berlandaskan prinsip transparansi, kolaborasi, kinerja dan etika,” kata Menaker.
“Sementara itu, ke depan strategi Kemnaker diarahkan pada perubahan mindset kelembagaan, dari yang berfokus pada urusan ketenagakerjaan, menjadi institusi yang berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia,” imbuhnya.
Baca juga: Menaker sebut penerima BSU tahun ini turun sekitar 1 juta orang
Baca juga: Menaker: Penguatan ketahanan industri kunci RI hadapi dampak tarif AS
Baca juga: Menaker: SDM Kopdes Merah Putih wujudkan koperasi berkelanjutan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.