Menaker jajaki kerja sama penyiapan tenaga kerja dengan China dan UEA

5 days ago 23
BLK di Indonesia siap melatih calon tenaga kerja sesuai dengan keterampilan yang dipersyaratkan oleh pengguna di UEA

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menjajaki kerja sama dengan China dan Uni Emirat Arab (UEA) di sela-sela pertemuan BRICS Labour Employment Ministers' Meeting (LEMM) di Brasil.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Senin, Menaker Yassierli bertemu dengan Menteri Sumber Daya, Emiratisasi, sekaligus Pelaksana Tugas Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah UEA, Abdurahman Al Awar.

Dalam pertemuan itu, Yassierli menawarkan kerja sama pengiriman peserta magang dan penyiapan tenaga kerja Indonesia ke UEA melalui pelatihan-pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).

“BLK di Indonesia siap melatih calon tenaga kerja sesuai dengan keterampilan yang dipersyaratkan oleh pengguna di UEA,” ujar Yassierli.

Menanggapi tawaran tersebut, Menteri Abdurahman Al Awar menyampaikan bahwa pihaknya saat ini terbuka untuk menerima peserta magang dari berbagai industri dan menyambut baik inisiatif kerja sama ini.

Keduanya pun sepakat untuk segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan pembahasan lebih lanjut di tingkat teknis.

Selain dengan UEA, Menaker Yassierli juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan China, Wang Xiaoping.

Menaker Yassierli menekankan bahwa Indonesia memiliki regulasi yang mendukung iklim berusaha, dan berharap dapat membantu menyediakan informasi terkait aturan ketenagakerjaan, khususnya dalam bidang hubungan industrial, guna menarik minat investasi dari perusahaan-perusahaan China di Indonesia.

“Kami siap menyediakan tenaga kerja Indonesia yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri Tiongkok melalui program pelatihan di BLK,” ujar Yassierli.

Menteri Wang Xiaoping menyambut baik ajakan tersebut dan mengundang delegasi Indonesia untuk berkunjung ke China.

Kunjungan ini, lanjut dia, diharapkan dapat mempererat kerja sama dan membantu Indonesia dalam menyiapkan tenaga kerja yang lebih sesuai dengan permintaan perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Indonesia.

Baca juga: Pemprov sebut permintaan tenaga kerja asal Sulut ke Jepang 2.000 orang

Baca juga: Dubes Iwan: LoI RI-Albania inisiasi awal pengiriman tenaga kerja

Baca juga: BRIN sebut peluang PMI bidang kesehatan di Eropa terbuka lebar

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |