MAMI proyeksikan imbal hasil obligasi RI kisaran 6-6,25 persen di 2025

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - Director & Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula memproyeksikan bahwa imbal hasil obligasi (bond yield) Indonesia akan berada di kisaran 6- 6,25 persen pada tahun depan 2025.

Proyeksi tersebut seiring dengan optimisme bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya beberapa kali pada tahun depan.

Kepada Antara di Jakarta, Kamis, Ia memproyeksikan The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebanyak empat kali pada tahun depan, yang akan diikuti oleh penurunan suku bunga acuan oleh BI sebanyak tiga kali pada tahun depan.

“Intinya adalah Bank Indonesia (BI) tetap akan memangkas suku bunganya sampai akhir tahun 2025. Pemangkasannya maksimal sama dengan The Fed atau mungkin satu kali di bawah The Fed. Karena, ingin menjaga atau memberikan room yang lebih lebar antara spread suku bunga di AS sama di Indonesia,” ujar Ezra.

Ia menjelaskan bahwa spread antara obligasi 10 tahun pemerintah Indonesia dengan suku bunga acuan BI biasanya sebesar 100 basis poin (bps).

Dengan demikian, apabila suku bunga acuan BI bisa turun ke level 5- 5,25 bps pada tahun depan, dan ditambahkan sebesar 100 bps, maka imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah diproyeksikan akan sebesar 6- 6,25 persen pada tahun depan.

Di sisi lain, Ia menjelaskan bahwa dampak kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS sepertinya belum akan terjadi pada tahun depan, sehingga The Fed masih mempunyai peluang untuk melanjutkan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR).

Namun demikian, Ia mengingatkan masih ada banyak faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi kebijakan kedua bank sentral tersebut seiring volatilitas ekonomi dan geopolitik di tingkat global.

“Tentunya, banyak faktor lain yang bisa merubah. Data-data kan sama lah ya kalau The Fed dan Bank Indonesia (BI) itu sangat data dependent. Jadi, kita juga melihat dependent datanya itu gimana ke depannya,” ujar Ezra.

Baca juga: Pasar obligasi RI diprediksi beri imbal hasil 15 persen di 2024-2025

Baca juga: Rupiah naik seiring menurunnya imbal hasil obligasi AS

Baca juga: Suku bunga acuan turun, MAMI nilai berdampak positif bagi obligasi

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |